REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Area terdampak bencana yang begitu luas, membuat tim SAR Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa (DD) terbagi di dua wilayah yakni Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, kemudian menyebar ke beberapa titik. Hal ini bertujuan untuk merespons dan mendirikan pos-pos pengungsian.
Ahmad Yamin, Koordinator Lapangan Tim SAR DMC Dompet Dhuafa pada respon gempa bumi Sulbar, mengatakan DD membangun setidaknya pos di lima titik. Sebaran pos-pos pengungsi berada di daerah Majene dan Mamuju memusatkan para terdampak yang mengungsi secara mandiri di pinggir-pinggir jalan dan tanah lapang.
“Beberapa aksi tim SAR DMC DD adalah melakukan assessment lokasi pengungsian, menggulirkan layanan kesehatan, mendirikan pos hangat, mendirikan dapur umum di posko pengungsian dengan 300 porsi makanan per hari,” ujar Ahmad melalui rilis pers, Rabu (20/1).
Selain itu, DD melakukan SAR di RS Mitra Manakarra Mamuju, koordinasi kegiatan Dompet Dhuafa bersama Wakil Bupati Mamuju, hingga pendistribusian logistik, pendirian musholla, pipanisasi untuk MCK darurat serta kegiatan lainnya.
Terdapat aktivitas dari Tim Kesehatan di dua titik dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 18 jiwa dan satu titik lagi sebanyak 19 jiwa. Penerima manfaat dari layanan kesehatan mayoritas cenderung lansia, anak-anak hingga balita yang rentan terhadap cuaca maupun sanitasi di pengungsian.
Adapun kebutuhan yang diperlukan bagi para pengungsi , seperti sembako, perlengkapan bayi, susu formula, hygiene kit, tenda atau terpal, Matras hingga medis atau kesehatan.