REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mematangkan strategi pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Malang. Kawasan ekonomi ini diharapkan mampu membangkitkan perekonomian Jatim, sekaligus memperbanyak investor yang tertarik berinvestasi di wilayah setempat.
Emil mengatakan, KEK Singhasari diproyeksikan menjadi sentra industri ekonomi kreatif berbasis teknologi digital information technology (IT) dan pariwisata. Pemerintah, kata Emil, membutuhkan peran serta seluruh pihak lewat berbagai strategi agar proyek tersebut berjalan sukses dan bisa menumbuhkan start up baru.
KEK Singhasari juga diharapkan mampu membangkitkan sektor UMKM yang terdampak pandemi Covid-19. Emil meyakini peran penting KEK Singhasari bukan sebatas angan belaka. Apalagi jika dilihat dari letaknya, kawasan tersebut dibangun di lokasi yang sangat strategis.
KEK Singhasari ini perannya sangat besar yang letaknya di antara Surabaya dan Malang. "Malang merupakan kota pendidikan dan banyak lahir talenta digital sehingga pemerintah memikirkan cara untuk dapat mewadahi seluruh potensi ini menjadi rencana yang konkret," kata Emil di Surabaya, Rabu (20/1).
Bupati Malang, Sanusi mengatakan, Pemkab Malang siap mensinergikan seluruh potensi guna mendukung optimalisasi pengembangan KEK Singhasari. Seperti potensi ikan tuna, lobster, keripik nangka, sayuran dan bunga hias, maupun tanam yang sudah memiliki pasar ekspor.
Pemkab Malang ingin nantinya KEK Singhasari bisa masuk ke terminal-terminal agrobisnis di kawasan Sidoarjo yang akan mendukung harga sayuran bisa terkendali. "Kami juga memiliki potensi peternakan yang bisa mendukung Jatim bisa swasembada daging," ujar Sanusi.