Kamis 21 Jan 2021 16:02 WIB

Persib Nilai Penghentian Kompetisi Bagai Buah Simalakama

Klub juga akan mengalami kerugian besar, terutama dari sisi finansial.

Red: Endro Yuwanto
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahyono.
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat, Teddy Tjahyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajemen Persib Bandung menilai penghentian kompetisi Liga 1 Indonesia musim 2020 bagai buah simalakama. Ini karena dua sisi berbeda sama-sama memberikan dampak besar bagi setiap klub.

Dalam pernyataan resmi manajemen Persib atas keputusan PSSI di laman resminya, Kamis (21/1), di satu sisi klub merasa lega soal nasib kompetisi dan tak lagi terombang-ambing di tengah ketidakjelasan.

Di sisi yang lainnya, klub juga akan mengalami kerugian besar, terutama dari sisi finansial. Sebab, klub telah mengeluarkan dana tidak sedikit untuk menjalani kompetisi musim 2020.

"Keputusan itu sudah pasti berdampak pada semua klub sebagai peserta kompetisi, tak kecuali Persib. Bagi Persib, dibatalkannya kompetisi 2020 karena kondisi kahar (force majeure), pandemi Covid-19, bagai buah simalakama. Ada dua sisi yang terasa," tulis pernyataan resmi Persib. "Yang terpenting adalah pengorbanan besar yang dilakukan semua pihak untuk sepak bola Indonesia selama ini tak boleh sia-sia."