REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan menyebut Jatim tengah masuk masa bonus demografi. Berdasarkan data sensus penduduk yang diakukan pada 2020, generasi Z mendominasi jumlah penduduk di wilayah setempat.
"Kalau kita lihat bahwa di Jatim lebih banyak adalah generasi Z. Kemudian dilanjutkan generasi milenial, dan generasi X," ujar Dadang saat menggelar konferensi pers virtual, Kamis (21/1).
Generasi Z, kata dia, yakni penduduk yang lahir di tahun 1997-2012. Dari 40,67 juta jiwa penduduk Jatim, kelompok ini mendominasi yang persentasenya mencapai 24,80 persen. Kemudian generasi milenial yang lahir tahun 1981-1996 sebanyak 24,32 persen, dan generasi X yang lahir di tahun 1960-1980 sebesar 23,96 persen.
"Ini merupakan potensi kalau kita lihat berdasarkan usia kerja. Ini bisa disiapkan diharapkan untuk memenuhi lapangan pekerjaan," ujarnya.
Berdasarkan kelompok usia, penduduk dengan rentan umur 15-64 tahun sebanyak 71,65 persen. Kemudian untuk usia 0-14 tahun mengalami penurunan dibanding 1971. Yakni dari 41,60 persen menjadi 20,15 persen. Ini menunjukkan kelahiran atau fertilitasnya menurun.
"Kemudian penduduk usia 65 tahun ke atas naik 2,47 persen menjadi 8,20 persen. Ini menunjukkan kesehatan membaik di mana masyarakat ini usia harapan hidupnya tinggi," kata dia.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur merilis hasil sensus penduduk yang dilaksanakan pada 2020. Tercatat jumlah penduduk Jatim sebanyak 40,67 juta jiwa. Bertambah dari terakhir sensus pada 2010 yakni sebanyak 37,48 juta jiwa.
Dadang mengatakan, berdasarkan data yang ada, laju pertumbuhan penduduk selama periode 2010-2020 sebesar 0,79 persen per tahun. Meningkat dibandingkan periode 2000-2010 yang sebesar 0,75 persen. Perempuan paling banyak dengan 50,09 persen dan laki-laki 49,9 persen. Jumlah perempuan sebanyak 20,37 juta orang dan laki-laki 20,29 juta orang.