Jumat 22 Jan 2021 11:10 WIB

China Berharap Hubungannya dengan AS Segera Pulih

China menyambut sejumlah perintah eksekutif Joe Biden.

 Presiden AS Joe Biden menandatangani tiga dokumen termasuk deklarasi pelantikan, nominasi kabinet dan nomor sub-kabinet di Presidents Room di US Capitol setelah upacara pelantikan untuk menjadikan Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Washington, DC, AS, 20 Januari 2021. Biden memenangkan pemilihan pada 3 November 2020 untuk menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat.
Foto: EPA-EFE/JIM LO SCALZO
Presiden AS Joe Biden menandatangani tiga dokumen termasuk deklarasi pelantikan, nominasi kabinet dan nomor sub-kabinet di Presidents Room di US Capitol setelah upacara pelantikan untuk menjadikan Biden sebagai Presiden ke-46 Amerika Serikat di Washington, DC, AS, 20 Januari 2021. Biden memenangkan pemilihan pada 3 November 2020 untuk menjadi Presiden ke-46 Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden China Joe Biden. Beijing sangat berharap hubungannya dengan Amerika Serikat (AS) segera pulih di bawah pemerintahan baru Joe Biden.

"China mengucapkan selamat atas pelantikan Presiden AS Joe Biden dan menyerukan kebangkitan kembali kemitraan China-AS," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Beijing, Kamis (21/1).

Jubir Kemenlu China itu merasa yakin adanya "Dewi Fortuna" (keberuntungan) yang menaungi kedua negara. Hua juga menyambut positif sejumlah perintah eksekutif Biden, di antaranya, AS kembali menyetujui Kesepakatan Paris dan kembali sebagai anggota aktif di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).

"Media di AS menggambarkan pelantikan Presiden AS Joe Biden sebagai lembaran yang baru dalam sejarah AS. Memang, China dan AS berhak mendapatkan masa depan yang lebih baik setelah masa-masa sulit dan tidak biasa," ujarnya.

Menurut Hua, hubungan bilateral China-AS terganggu dalam empat tahun terakhir karena adanya beberapa politikus AS yang mendorong aliansi anti-China. Padahal, lanjut dia, kedua negara ekonomi besar itu perlu bergandengan tangan agar lebih banyak berkontribusi kepada dunia

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement