REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam menyikapi kehidupan duniawi, Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam tidak larut dan terhanyut. Seperti sabda Nabi Muhammad pada salah satu hadits, "Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau pengembara," (HR Al-Bukhari).
Hazem Said dan Maha Ezzeddine, penulis buku Seeking Peace, menafsirkan lebih lanjut ujaran tersebut. Mereka mengibaratkan hidup di dunia seperti naik pesawat terbang. Semua berharap tiba di tujuan, di sebuah resor indah.
Saat di pesawat, sebagian duduk di kursi kelas satu dan banyak lainnya berdesakan di belakang. Ada saja dari mereka yang iri pada kursi yang lebih baik atau marah kepada penumpang lain karena dianggap mengganggu.
Sebagian menganggap perjalanan dengan pesawat itu yang paling penting, lantas lupa pada tujuannya. Mereka lupa hanya butuh beberapa jam kesabaran dan ketidaknyamanan sebelum pesawat mendarat dan tiba di tujuan akhir.
"Dunia ini hanyalah alat untuk mencapai tujuan. Waktu akan terbang begitu cepat sehingga saat melihat kembali, Anda akan berpikir itu hanya beberapa jam atau satu hari," ujar Said dan Ezzeddine, dikutip dari laman About Islam