Sabtu 23 Jan 2021 13:30 WIB

Biden akan Bertemu Trudeau Bulan Depan

Kedua pemimpin setuju untuk bergabung dalam memerangi virus Corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Foto: EPA-EFE/Al Drago
Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setelah melakukan pembicaraan melalui telepon, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berencana untuk bertemu langsung bulan depan. Kedua pemimpin setuju untuk bergabung dalam memerangi virus Corona di Amerika Utara.

"Kedua pemimpin sepakat bertemu bulan depan untuk memajukan pekerjaan penting memperbarui persahabatan yang dalam dan abadi antara Kanada dan Amerika Serikat," kata kantor Trudeau dalam sebuah pernyataan, dikutip laman Aljazirah, Sabtu (23/1).

Baca Juga

Dalam pernyataan terpisah, Gedung Putih mengatakan, dalam perbincangannya kedua pemimpin menyoroti bahasan tentang kepentingan strategis hubungan AS-Kanada. Keduanya juga membahas kerja sama dalam berbagai agenda termasuk memerangi pandemi Covid-19 dan mengatasi perubahan iklim.

Gedung Putih juga menyebutkan Biden dan Trudeau setuju untuk kembali berbicara secara langsung dalam kurun waktu sebulan, meski tidak menyebutkan rencana pertemuan. Trudeau, yang sangat ingin merangkul presiden AS baru dan membalik halaman pada tahun-tahun Donald Trump yang sering bergejolak, adalah pemimpin asing pertama berbicara dengan Biden sejak pelantikan Rabu (20/1).

"Mereka membahas kolaborasi dalam vaksin dan mengakui bahwa upaya kedua negara diperkuat oleh pertukaran personel medis yang ada dan aliran pasokan medis kritis," tulis pernyataan perbincangan kedua pemimpin.

Keduanya juga setuju untuk memperluas kerja sama dalam pertahanan kontinental dan di Kutub Utara. Trudeau sebelumnya memuji kedatangan Biden sebagai "era baru" untuk hubungan bilateral.

Namun hubungan tersebut telah dimulai dengan ketidaksepakatan awal setelah Biden membatalkan pipa minyak Keystone XL dari Kanada ke AS pada hari pertamanya menjabat pada Rabu.

Pernyataan Gedung Putih mengatakan Biden mengakui kekecewaan Trudeau terkait keputusan untuk mencabut izin pipa Keystone XL.

Biden kemudian menegaskan kembali komitmennya untuk mempertahankan dialog bilateral aktif dan untuk lebih memperdalam kerja sama dengan Kanada. Pembangunan pipa TC Energy Corp mengatakan akan menghilangkan lebih dari 1.000 pekerjaan konstruksi dalam beberapa pekan mendatang karena pembatalan tersebut.

"Perdana menteri menyatakan kekecewaan Kanada terhadap keputusan Amerika Serikat tentang pipa Keystone XL," tulis keterangan Kanada.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement