Ahad 24 Jan 2021 17:47 WIB

Angka Kematian Akibat Covid-19 di Banyumas Masih Tinggi

Angka kematian akibat Covid-19 di Banyumas masih lebih tinggi dari rata-rata nasional

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fuji Pratiwi
Warga bersepeda di jalan yang ditutup seiring pemberlakuan PPKM (ilustrasi). Banyumas akhirnya memperpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021 karena sejumlah indikator seperti angka kematian akibat Covid-19 masih di atas rata-rata nasional.
Foto: Didik Suhartono/ANTARA
Warga bersepeda di jalan yang ditutup seiring pemberlakuan PPKM (ilustrasi). Banyumas akhirnya memperpanjang PPKM hingga 8 Februari 2021 karena sejumlah indikator seperti angka kematian akibat Covid-19 masih di atas rata-rata nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Wilayah Banyumas, Jawa Tengah akhirnya dipastikan harus memperpanjang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kepastian tersebut tertuang dalam surat resmi Instruksi Menteri Dalam Negeri No 2 Tahun 2021, tentang perpanjangan PPKM.

Kepala Dinas Kesehatan Sadiyanto, membenarkan wilayah Banyumas termasuk daerah yang harus melaksanakan perpanjang PPKM. Berbagai parameter yang terkait dengan wabah Covid-19, hingga saat ini memang masih tergolong tinggi. 

Baca Juga

''Meski sudah cenderung turun, tapi memang masih tinggi,'' kata Sadiyanto.

Untuk tingkat kematian akibat Covid-19, dia menyebutkan, angkanya masih lebih tinggi dari angka rata-rata nasional. ''Tingkat kematian rata-rata nasional  hanya 2,68 persen, sedangkan di Banyumas masih mencapai 5,02 persen,'' ungkap dia.

Dia menyebutkan, hingga saat ini jumlah pasien yang meninggal akibat Covid-19, tercatat ada sebanyak 325 orang. Dari jumlah tersebut, pasien yang meninggal pada Januari 2021 hingga tanggal 24 Januari, ada sebanyak 110 orang.  ''Jumat kemarin, ada 10 orang meninggal. Itu menjadi angka tertinggi jumlah kematian harian,'' ujarnya.

Sedangkan jumlah warga Banyumas yang positif Covid-19, Sadiyanto menyatakan, telah mencapai 6.459 orang. Dari jumlah itu, kasus penularan yang terjadi pada Januari 2021, mencapai 1.554 orang.

Untuk tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit,  angkanya sudah mencapai rata-rata 70 persen. Namun dia menyebutkan, untuk tingkat keterisian ruang ICU, sudah mencapai angka kritis.

''Tingkat keterisian ruang ICU ini sudah mencapai 92 persen. Hal ini karena banyak pasien Covid 19 yang membutuhkan penanganan intensif,'' kata Sadiyanto.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement