Senin 25 Jan 2021 10:13 WIB

Gempa M 5,3 Guncang Teluk Bintuni Papua Barat

Gempa tersebut tak berpotensi tsunami.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andi Nur Aminah
Gempa bumi (ilustrasi)
Gempa bumi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,2 mengguncang wilayah Teluk Bintuni, Papua Barat, pada Senin (25/1) pukul 01.42 WIB. Namun demikian, gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Guncangan gempa bumi ini dirasakan di daerah Sorong II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," demikian seperti diumumkan melalui akun resmi Instagram BKMG, Senin (25/1).

Baca Juga

Menurut analisis BMKG, episentrum atau pusat gempa terletak pada koordinat 1,85 LS dan 133,48 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 34 km arah Barat Laut Kota Bintuni, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, pada kedalaman 10 km. Melalui kanal resminya Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, menjelaskan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkat akibat adanya aktifitas sesar lokal. 

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser. Hingga pukul 02.30 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Selain itu, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut.

Sementara itu, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, masyarakat juga diimbau agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," tulis BMKG.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement