REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Organisasi kemanusiaan Oxfam merilis laporan yang menyebutkan, dampak pandemi tidak setara untuk setiap kelompok. Contohnya 22 ribu warga kulit hitam dan Hispanik di Amerika Serikat pada Desember 2020. Bila angka kematian dua kelompok itu dijumlahkan, sama dengan masyarakat kulit putih.
Hal tersebut dimuat dalam laporan yang berjudul 'The Inequality Virus' dari Oxfam seperti dilaporkan NBC News pada Senin (25/1).
Direktur Penelitian Institute of Development Studies, Melissa Leach mengatakan, Covid-19 tidak unik dan memberi dampak berbeda-beda untuk setiap kelompok masyarakat. "Epidemi selalu mencerminkan masyarakat dan apa yang diungkapkan di sini adalah dunia yang sangat tidak setara," kata Leach.
Laporan Oxfam juga melihat peningkatan kekayaan di antara para orang kaya yang jumlahnya sangat sedikit serta peningkatan kemiskinan dan kesenjangan antara yang kaya dan miskin. "Apa yang kami pelajari selama beberapa dekade adalah kesenjangan itu sendiri juga berarti karena efeknya tidak hanya bagi yang miskin tapi juga bagaimana demokrasi berfungsi dan kebijakan ekonomi dibuka," kata Leach menjelaskan.
Dalam laporannya, Oxfam mendesak pemerintah mengatasi semakin buruknya ketimpangan ini. Mereka merekomendasikan pajak bagi orang kaya, menambah anggaran untuk jaminan kesehatan universal, akses gratis untuk perawatan kesehatan berkualitas dan mempermanenkan 'perlindungan sosial' bagi kelompok paling miskin di masyarakat.
"Ketimpangan menyulitkan upaya menyampaikan hal-hal yang paling dipedulikan masyarakat Amerika, semakin sulit untuk memiliki masyarakat yang stabil, sehat, aman, damai dan demokrasi yang berfungsi," kata Leach.