Kamis 24 Jul 2025 14:39 WIB

Menko Pangan Dorong Inovasi Teknologi untuk Wujudkan Ketahanan Pangan

Teknologi pertanian bisa gandakan hasil panen dan kurangi ketergantungan impor.

 Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyatakan pemanfaatan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, sensor cuaca, dan sistem irigasi otomatis dapat mendukung terwujudnya ketahanan pangan.

Menurut Zulkifli yang akrab disapa Zulhas, penggunaan teknologi modern merupakan investasi jangka panjang yang mampu mendukung program prioritas swasembada pangan. “Memang kita mengatakan teknologi itu mahal, tapi sebetulnya tidak. Karena teknologi itu adalah investasi,” kata Zulhas di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Ia mencontohkan, China secara masif telah menggunakan teknologi modern untuk membangun sistem cadangan pangan nasional, seperti memperluas lahan pertanian dengan smart farming atau sistem pertanian yang mengintegrasikan teknologi digital dan otomatisasi. Selain itu, China juga telah memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memprediksi cuaca dan mengolah tanah.

Dengan bantuan teknologi, hasil panen menjadi lebih banyak. Contohnya di China, penggunaan teknologi tanam bisa menghasilkan 10 ton padi per hektare (ha), sementara tanpa teknologi hanya sekitar 5 ton. Hal serupa juga dilakukan oleh Brasil dalam memproduksi gula. Negara tersebut menggunakan teknologi untuk pembibitan sehingga mampu panen hingga 7–10 tahun. “Sekali lagi karena teknologi,” ujar dia.

Zulhas menyebut Indonesia tengah berupaya melepaskan diri dari ketergantungan terhadap impor pangan. Karena itu, pertanian di Indonesia mulai bertransformasi secara bertahap, seperti penggunaan drone untuk pemupukan dan combine harvester untuk menanam padi.

“Memang masih jauh, tapi kita juga mulai mengembangkan smart greenhouse, yang dapat mengatur suhu, kelembaban, dan penyiraman otomatis,” kata Zulhas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَاعْفُ عَنْهُمْ وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَمْرِۚ فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampunan untuk mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal.

(QS. Ali 'Imran ayat 159)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement