Kamis 28 Jan 2021 06:59 WIB

Pemprov Jabar Dapat Pasokan 1.000 Sapi dari NTB

Ridwan Kamil mengatakan, selama ini daging di Jabar selalu mengandalkan impor.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau gudang vaksin Covid-19 di Komplek Pergudangan BizPark Kopo, Kota Bandung, Rabu (6/1).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan keterangan kepada wartawan usai meninjau gudang vaksin Covid-19 di Komplek Pergudangan BizPark Kopo, Kota Bandung, Rabu (6/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) mendapatkan pasokan 1.000 ekor sapi dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk bisa mengurangi ketergantungan kebutuhan masyarakat Jabar terhadap daging sapi, yang selama ini didatangkan dari luar negeri.

"Kami bangga mendapat suplai daging sapi dari NTB di mana suplai kebutuhan daging Jawa Barat tidak selalu mengandalkan impor," kata Gubernur Jabar Ridwan Kamil usai peresmian Smart Green House PT Agro Jabar di Kampung Cikole, Desa Wanasari, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Rabu (27/1).

Sapi yang dikirim dari NTB itu bukan jenis sapi siap potong melainkan untuk proses penggemukan dan pembibitan terlebih dahulu sehingga ke depan dapat terus bertambah banyak. Ridwan berharap, dengan adanya sapi dari dalam negeri itu merupakan upaya ke depan bahwa pasokan sapi tidak lagi dari luar negeri melainkan sudah bisa lintas provinsi.

"Suatu hari suplai daging sapi bisa disuplai oleh diri sendiri maksimal datang dari perdagangan lintas provinsi," kata Ridwan.

Dalam setahun kebutuhan sapi untuk masyarakat Jabar sekitar 700 ribu ekor yang biasa diolah untuk bakso, sate, abon dan berbagai jenis olahan makanan lainnya. Dia berharap, NTB ke depan bisa menghasilkan sapi lebih banyak.

Jika memungkinkan, ditargetkan mampu mencapai satu juta ekor sapi dalam setahun. "Kalau NTB bisa berhasil tadi sejuta sapi, 70 persennya sudah habis oleh Jawa Barat," katanya.

Ridwan berharap PT Agro Jabar bisa menambah suplai sapi dari daerah lain untuk kebutuhan masyarakat Jabar. "Jadi 1.000 (ekor) silakan, masih ada gak suplainya," kata Kang Emil, sapaan akrabnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement