REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Sejak 1973, atau 19 tahun sebelum format Liga Primer Inggris resmi diterapkan di kasta tertinggi sepak bola Inggris, Sheffield United tak pernah bisa meraih kemenangan di Stadion Old Trafford, markas Manchester United (MU). Namun, rekor minor yang bertahan selama 48 tahun itu akhirnya diakhiri the Blades pada paruh kedua Liga Primer Inggris musim ini.
Tim asal Yorkshire itu membungkam Manchester United, 2-1, di Stadion Old Trafford pada pekan ke-20 Liga Primer, Kamis (28/1) dini hari WIB. Terlepas dari capaian apik the Blades tersebut, sorotan terbesar tertuju pada tim tuan rumah. United justru menelan kekalahan saat sedang membutuhkan tiga poin demi kembali ke puncak klasemen sementara.
Tim besutan Ole Gunnar Solskjaer membuang peluang terbesar untuk bisa memimpin perburuan gelar juara Liga Primer musim ini. Ironisnya, Iblis Merah dibekap tim yang berada di dasar klasemen sementara. Bahkan, sebelum laga tersebut, the Blades sempat memecahkan rekor tim dengan raihan poin terendah di sepanjang sejarah Liga Primer dengan hanya mampu memetik lima poin dari 19 laga pada musim ini.
Alhasil, United jauh lebih diunggulkan untuk bisa memetik poin penuh di laga kontra Sheffield. Terlebih, MU tengah berada dalam tren positif penampilan, dengan rekor tidak pernah kalah di 13 laga sebelumnya di pentas Liga Primer. Belum lagi dengan keberhasilan United menyingkirkan juara bertahan Liga Primer musim lalu, Liverpool, di putaran keempat Piala FA. Di laga tersebut, United membungkam the Reds, 3-2, akhir pekan lalu.
Namun, MU gagal memenuhi semua ekpektasi dan menegaskan status unggulan di laga tersebut. Tandukan Kean Bryan usai memanfaatkan sepak pojok pada menit ke-23 membawa the Blades unggul terlebih dahulu. United sempat membalas via gol sundulan Harry Maguire pada pertengahan babak kedua.
Kendati begitu, kejutan Sheffield belum berakhir. Sepakan Oliver Burke, yang sempat membentur kaki Axel Tuanzebe, kembali membawa the Blades unggul pada menit ke-74. Di sisa laga, United gagal menambah torehan gol untuk setidaknya memetik hasil imbang. Inilah akhir dari laju tidak terkalahkan United di 13 laga terakhir liga, sekaligus akhir dari kemenangan beruntun Iblis Merah di tiga laga kandang terakhir di pentas Liga Primer.
Solskjaer mengakui, anak-anak asuhnya tampil di bawah performa terbaiknya di laga tersebut. Iblis Merah gagal mengulangi performa apik seperti di laga-laga sebelumnya dan tidak bisa menjaga momentum serta konsistensi performa.