Selasa 02 Feb 2021 17:48 WIB

BTN Targetkan Kantongi Laba Bersih Rp 2,8 Triliun pada 2021

Perbaikan sektor properti diharapkan membantu BTN mencapai target 2021.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolandha
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun pada tahun ini. Adapun target tersebut naik 55 persen sampai 74 persen dari capaian realisasi laba bersih pada tahun ini senilai Rp 1,61 triliun.
Foto: Dok. BTN
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun pada tahun ini. Adapun target tersebut naik 55 persen sampai 74 persen dari capaian realisasi laba bersih pada tahun ini senilai Rp 1,61 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun pada tahun ini. Adapun target tersebut naik 55 persen sampai 74 persen dari capaian realisasi laba bersih pada tahun ini senilai Rp 1,61 triliun.

Plt Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu mengharapkan pertumbuhan kinerja pada tahun ini sejalan membaiknya prospek perekonomian nasional. “Adanya perbaikan sektor properti juga diharapkan seiring membaiknya perekonomian nasional, sehingga mampu mendorong pertumbuhan kredit pada tahun ini,” ujarnya saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR secara virtual, Selasa (2/2).

Dari target kinerja laba bersih, lanjut Nixon, perseroan juga menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran tujuh persen sampai sembilan persen pada tahun ini. Hal ini juga sejalan target pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) pada kisaran angka yang sama.

“Non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah diharapkan juga bisa jadi 3,5 persen sampai 3,7 persen, sehingga mampu mendorong target laba bersih sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 2,8 triliun pada tahun ini,” ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement