Rabu 03 Feb 2021 23:58 WIB

Wali Kota Kediri Klaim PPKM Berdampak Positif

Wali Kota Abu Bakar menyebut PPKM berdampak positif namun penurunan tak signifikan

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memperlihatkan kartu vaksinasi COVID-19 saat pencanangan vaksinasi COVID-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (27/1/2021). Sebanyak 3.680 tenaga kesehatan di Kota Kediri akan divaksin pada tahap pertama di 6 rumah sakit dan 9 puskesmas.
Foto: ANTARA/Prasetia Fauzani
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar memperlihatkan kartu vaksinasi COVID-19 saat pencanangan vaksinasi COVID-19 di Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu (27/1/2021). Sebanyak 3.680 tenaga kesehatan di Kota Kediri akan divaksin pada tahap pertama di 6 rumah sakit dan 9 puskesmas.

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Wali Kota Abdullah Abu Bakar mengakui bahwa kegiatan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Kediri, Jawa Timur, juga berdampak positif dengan semakin disiplinnya warga menjalani protokol kesehatan.

"Ada penurunan di Kota Kediri, tapi menurut saya masih kurang signifikan, sehingga kami semua harus turun tangan, ikut bekerja sama. Tidak hanya sampai lurah, tapi RT, semua harus ikut turun," kata Abdullah Abu Bakar di Kediri, Rabu (3/2).

Ia menegaskan, dalam menangani pandemi COVID-19 ini bukan hanya menjadi tanggung jawab dari pemerintah, melainkan dari semua pihak, termasuk masyarakat. Semuanya harus bersatu guna melawan virus ini.

Dirinya mengungkapkan ada berbagai cara yang digunakan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19 ini, seperti dengan disiplin mengenakan masker, menjaga jarak, serta selalu mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir.