REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota setempat memelihara dan mengembangkan kawasan lahan basah yang ada di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur. Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati di Surabaya, Kamis (4/2) mengatakan lahan basah itu penyumbang keanekaragaman hayati yang tinggi, seperti yang terjadi di kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya).
"Di kawasan itu (Pamurbaya) merupakan hutan mangrove. Tiap tahun menjadi tujuan transit burung migran dari penjuru dunia bagian utara," katanya.
Menurut dia, Tim Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya pernah meneliti bahwa di kawasan mangrove Wonorejo ada burung-burung yang menempuh jarak amat jauh dengan jalur migrasi Asia Utara hingga ke Asia Tenggara dan Australia. Aning mengatakan tujuan burung-burung singgah ke lahan basah Surabaya untuk mencari makanan dan bermigrasi meninggalkan musim dingin di belahan bumi utara. Bisa juga dijadikan tempat untuk berkembang biak burung-burung migran tersebut.
"Potensi inilah yang menjadi alasan dikembangkannya ekowisata di kawasan itu," katanya.
Politikus Partai Keadilan Sejahtara (PKS) ini menilai sudah tepat Kota Surabaya menetapkan kawasan mangrove sebagai kawasan konservasi. Untuk itu, ia berharap kawasan lahan basah lainnya seperti di sekitar Suramadu juga mendapat perhatian dan pencegahan dari perusakan kawasan akibat pembangunan properti dan sejenisnya.
"Jangan sampai kita kehilangan potensi keindahan ekowisata yang sudah dianugerahkan Tuhan kepada kota ini," kata lulusan Teknik Lingkungan ITS ini.