REPUBLIKA.CO.ID, SOLIHULL--Jaguar Land Rover (JLR) saat ini tengah bersiap untuk menyambut era mobil listrik. Oleh karena itu, pabrikan Inggris ini tengah melakukan beragam pengembangan.
Dilansir dari Green Car Reports pada Kamis (4/2), salah satu pengembangan yang dilakukan oleh JLR adalah pengembangan soal body dan rangka kendaraan. Lewat pengembangan ini, JLR memiliki tujuan untuk dapat menghadirkan mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang memiliki bobot ringan tapi tetap kokoh.
Dengan berbekal bobot yang ringan, maka JLR berharap hal ini dapat membuat produk EV yang dihadirkan juga memiliki efisiensi dan daya jelajah yang optimal.
Pengembangan ini dilakukan lewat program yang digelar selama empat tahun. Salah satu material yang akan digunakan sebagai struktur penopang kendaraan JLR itu adalah carbon fiber.
Dengan struktur ini, JLR mengklaim mampu menghadirkan rangka yang lebih solid sekitar 30 persen dan lebih ringan sekitar 30 kilogram dibandingkan struktur yang terbuat dari aluminum. Ditargetkan, material ini siap untuk diproduksi secara masal pada 2022.
Selain carbon fiber, JLR juga sedang menguji kendaraan yang dibangun dari material yang biasa digunakan dalam pesawat. JLR tertarik untuk melakukan pengujian dengan material itu mengingat bahan baku yang digunakan dalam pembuatan pesawat memang biasanya memiliki karakter yang kuat namun ringan.
Untuk mengembangkan material ini, JLR pun menggelar proyek khusus selama dua tahun. Tujuan dari proyek ini adalah menemukan material logam dan composites yang pas dalam menghadirkan kendaraan yang ringan namun tetap kuat.
Selain harus tangguh, material itu juga dirancang untuk mampu tahan terhadap korosi. Untuk melakukan pengujian, maka material itu akan diuji dalam kendaraan yang harus melewati kondisi ekstrim sejauh 400 ribu kilometer.
Dalam pengembangan ini, JLR juga menggandeng sejumlah konsorsium produsen aluminium. Seluruh rangkaian program ini sendiri merupakan wujud komitmen JLR dalam menghadirkan kendaraan masa depan yang ringan, kuat dan tahan lama.