Pendiri sekaligus CEO Amazon Jeff Bezos telah memutuskan mundur dari posisinya sebagai ketua eksekutif. Bezos yang kini orang terkaya di dunia, akan digantikan oleh Andy Jassy dalam mengoperasikan perusahaannya, Amazon.
Andy Jassy merupakan CEO Amazon Web Services (AWS) sejak tahun 2016 yang telah bekerja di Amazon sejak tahun 1997 atau dua tahun setelah Amazon didirikan. Jassy juga dinilai berjasa besar dalam bisnis cloud Amazon.
"Andy terkenal di dalam perusahaan dan telah berada di Amazon hampir selama saya. Dia akan menjadi pemimpin yang luar biasa, dan dia memiliki kepercayaan penuh dari saya," kata Bezos dalam surat perusahaannya.
Baca Juga: Orang Tua Jeff Bezos Dulu Hidup Sangat Susah, Bahkan Ayah Kandungnya...
Jassy dinilai sebagai calon terkuat CEO Amazon sejak dulu jikalau Bezos memilih resign. AWS di tangan Jassy juga terus tumbuh besar. Bahkan membuat Amazon tak hanya dikenal sebagai toko online, tetapi juga perusahaan infrastruktur komputasi awan terkemuka yang selalu untung besar.
Jassy merupakan pria kelahiran 13 Januari 1968. Usai lulus S1, ia melanjutkan ke Harvard Business School hingga tahun 1997 dan langsung bergabung di Amazon hingga hari ini.
âSaya mengikuti ujian terakhir di HBS, Jumat pertama Mei 1997, dan saya mulai bekerja di Amazon pada Senin depan,â kata Jassy dalam podcast Harvard Business School, sebagaimana dilaporkan The Guardian.
Kala itu, Jassy mengaku tak mengetahui apa tugasnya saat bergabung dengan Amazon. Hingga beberapa tahun kemudian, Jassy berlabuh di AWS sejak didirikan pada tahun 2003.
"Tidak, saya tidak tahu apa pekerjaan saya nantinya, atau apa jabatan saya nantinya," ucap Jassy.
Berkat Jassy, AWS tumbuh menjadi cloud platform yang digunakan oleh jutaan orang dan mendominasi beberapa pemain lama, seperti Oracle dan Microsoft.
Jassy dikenal sebagai sosok yang memahami detail teknis, ia juga memiliki aura 'bintang rock' saat berbicara di konferensi tahunan AWS di Las Vegas.
Ditunjuknya Jassy sebagai pengganti Bezos menandakan bahwa Amazon menilai bisnis cloud sangat penting bagi masa depan. Sangat jelas bahwa Amazon tak ingin terkejar oleh Microsoft ataupun Google, yang sangat agresif di bidang cloud ini.