REPUBLIKA.CO.ID, KARACHI--Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berjanji akan memberikan rakyat Kashmir untuk merdeka jika penduduk wilayah Himalaya yang disengketakan tersebut memilih bergabung dengan Pakistan. Pernyataan ini dikatakannya sebelum pemungutan suara yang diamanatkan PBB dan telah ditunda selama beberapa dekade.
Seperti dilansir dari Aljazirah, sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1947, Pakistan dan India telah berperang untuk merebutkan Kashmir. Saat ini, kedua belah pihak mengklaim wilayah itu secara penuh, tetapi mengelola bagian-bagian terpisah yang dibagi oleh Garis Kontrol (LoC).
Imran menjelaskan hal ini dalam rapat umum Hari Solidaritas Kashmir di kota Kotli di Kashmir yang dikelola Pakistan. Ia menegaskan, akan bersedia untuk memberi warga Kashmir hak penuh untuk menentukan nasib sendiri.
"Ketika Anda memutuskan masa depan Anda, dan ketika orang-orang Kashmir, Insya Allah, memutuskan untuk mendukung Pakistan. Saya ingin mengatakan bahwa setelah itu Pakistan akan memberi Kashmir hak jika Anda ingin merdeka atau menjadi bagian dari Pakistan. Ini akan menjadi hakmu, "ucapnya, Jumat (5/2).
Pada 1948, resolusi Dewan Keamanan PBB mengamanatkan diadakannya pemungutan suara di wilayah tersebut. Hal ini memberikan penduduk Kashmir pilihan antara bergabung dengan India atau Pakistan. Meskipun kemerdekaan tidak disebutkan sebagai pilihan untuk referendum itu.