Ahad 07 Feb 2021 06:27 WIB

Kenya Umumkan Program Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi Covid-19 akan dilakukan pada 1,25 juta orang selama Februari hingga Juni.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota keluarga dan relawan mempersiapkan pemakamanJenazah pasien covid-19 di Afrika Selatan
Foto: AP/Bram Janssen
Anggota keluarga dan relawan mempersiapkan pemakamanJenazah pasien covid-19 di Afrika Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kementerian Kesehatan Kenya mengungkapkan akan memberi vaksinasi Covid-19 pada 1,25 juta orang selama Februari hingga Juni. Walau demikian, Kemenkes Kenya mengakui terbatasnya stok vaksin global.

Dilansir dari kantor berita Bernama pada Sabtu (6/2), langkah ini akan menjadi fase pertama dari program vaksinasi tiga tahap melawan gelombang kedua pandemi yang dihadapi Kenya. 

Baca Juga

Fase kedua direncanakan untuk penyaluran vaksin ke 9,7 juta lebih warga Kenya dari Juli 2021 hingga Juni 2022. Untuk fase kedua ini menargetkan mereka yang berusia di atas 50 tahun serta mereka yang berusia di atas 18 tahun yang memiliki penyakit penyerta.

Selanjutnya fase ketiga menargetkan 4,9 juta dari semua populasi rentan lainnya. Kemenkes Kenya memastikan fase ini juga bisa berjalan bersamaan dengan fase kedua tergantung pada ketersediaan vaksin yang memadai.

Kemenkes Kenya juga mengumumkan rencana untuk membangun kapasitas lebih dari 23 ribu pekerja perawatan kesehatan. Termasuk 8.000 relawan kesehatan di bidang administrasi vaksin, manajemen logistik, pengambilan data, pelaporan dan pemantauan.

Pengumuman ini disampaikan ketika Kenya mengonfirmasi 195 orang dinyatakan positif mengidap Covid-19 pada data 5 Februari, sehingga jumlah infeksi menjadi 102 ribu. Kematian yang dikonfirmasi dari Covid-19 mencapai 1.776 orang. 

Sementara 84.268 pemulihan telah dikonfirmasi. Pihak berwenang Kenya telah melakukan lebih dari satu juta tes di negara berpenduduk hampir 55 juta itu.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement