REPUBLIKA.CO.ID, NAIROBI -- Kementerian Kesehatan Kenya mengungkapkan akan memberi vaksinasi Covid-19 pada 1,25 juta orang selama Februari hingga Juni. Walau demikian, Kemenkes Kenya mengakui terbatasnya stok vaksin global.
Dilansir dari kantor berita Bernama pada Sabtu (6/2), langkah ini akan menjadi fase pertama dari program vaksinasi tiga tahap melawan gelombang kedua pandemi yang dihadapi Kenya.
Fase kedua direncanakan untuk penyaluran vaksin ke 9,7 juta lebih warga Kenya dari Juli 2021 hingga Juni 2022. Untuk fase kedua ini menargetkan mereka yang berusia di atas 50 tahun serta mereka yang berusia di atas 18 tahun yang memiliki penyakit penyerta.
Selanjutnya fase ketiga menargetkan 4,9 juta dari semua populasi rentan lainnya. Kemenkes Kenya memastikan fase ini juga bisa berjalan bersamaan dengan fase kedua tergantung pada ketersediaan vaksin yang memadai.
Kemenkes Kenya juga mengumumkan rencana untuk membangun kapasitas lebih dari 23 ribu pekerja perawatan kesehatan. Termasuk 8.000 relawan kesehatan di bidang administrasi vaksin, manajemen logistik, pengambilan data, pelaporan dan pemantauan.
Pengumuman ini disampaikan ketika Kenya mengonfirmasi 195 orang dinyatakan positif mengidap Covid-19 pada data 5 Februari, sehingga jumlah infeksi menjadi 102 ribu. Kematian yang dikonfirmasi dari Covid-19 mencapai 1.776 orang.
Sementara 84.268 pemulihan telah dikonfirmasi. Pihak berwenang Kenya telah melakukan lebih dari satu juta tes di negara berpenduduk hampir 55 juta itu.