REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Uni Emirat Arab (UAE) menjadi negara atau badan antariksa kelima yang menempatkan pesawat luang angkasa ke orbit di sekitar Mars. Probe Hope berhasil memasuki orbit Mars pada Selasa (9/2).
Wakil Kepala Sains Msi Hope di Laboratorium Fisika dan Atmosfer di Colorado, David Brain mengatakan misi Mars Emirates akan menempatkan instrumen sains ke orbit baru untuk menyelidiki atmosfer Mars. Selain itu, Brain juga menjelaskan ada tiga aspek orbit sains yang penting dalam misi tersebut.
Pertama, orbit ketinggian yang jauh lebih tinggi dari kebanyakan misi Mars lain memungkinkan instrumen dapat mengamati Mars dari perspektif global. Kedua, misi ini akan memiliki orbit seperti bulan di sekitar planet tidak seperti pesawat luar angkasa lainnya. Jenis orbit tersebut dinilai bagus untuk sains. Pesawat akan selalu mengamati Mars dalam waktu yang sama.
“Bagian terakhir dari orbit yang penting di sini adalah elips. Terkadang pesawat luar angkasa dekat dengan Mars, terkadang jauh dari Mars. Jadi, ketika jauh dari Mars, ia bergerak perlahan di atas satu waktu dalam sehari sementara Mars berputar di bawahnya sehingga dapat mengamati banyak wilayah geografis pada satu waktu,” kata Brain, dilansir Space Flight Now, Rabu (10/2).
Ketika pesawat Hope mendekati Mars, kecepatannya bertambah dan bisa menyamai kecepatan Mars berputar pada porosnya. Hope dapat melayang di atas satu wilayah geografis seperti gunung berapi Olympus Mons dan mempelajari atmosfer di Mars berkali-kali dalam sehari.