Rabu 10 Feb 2021 15:17 WIB

Khawatir Mutasi Virus Corona, Jerman Diperkirakan Tetap Berlakukan Lockdown

Jerman diperkirakan akan tetap memberlakukan lockdown.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
Frank Hoermann/SvenSimon/picture alliance
Frank Hoermann/SvenSimon/picture alliance

Pejabat pemerintahan Jerman tengah mempertimbangkan untuk mencabut sejumlah pembatasan dalam beberapa minggu ke depan, namun aturan lockdown tampaknya akan tetap diberlakukan hingga saat ini, demikian menurut sebuah draf yang ditinjau oleh DW pada Selasa (9/2).

"Mempertimbangkan (kemungkinan) mutasi virus, langkah-langkah mencabut pembatasan harus dilakukan dengan hati-hati dan bertahap, guna menghindari risiko penanggulangan infeksi," kata pejabat tinggi Jerman, menurut draf pernyataan yang diperoleh DW.

Draf dokumen tersebut memprediksi Jerman akan tetap melanjutkan lockdown hingga Maret mendatang.

Dokumen itu juga mengungkap bahwa pihak berwenang melihat keputusan membuka kembali pusat penitipan anak dan sekolah sebagai skala prioritas. Pemerintah Jerman tetap "optimis bahwa semua warga akan menjalani vaksinasi, paling lambat akhir musim panas."

Kasus infeksi baru berkurang

Dokumen itu memuji strategi pengendalian COVID-19 Jerman dan menunjukkan penurunan kasus infeksi baru di seluruh negeri sejak Oktober tahun lalu. Para pejabat diperkirakan akan terus mendesak warga untuk mengurangi kontak pribadi dengan orang lain ketika varian COVID-19 baru menyebar ke seluruh negeri.

Kepala Robert Koch Institute, Lothar Wieler, mengatakan pada awal bulan ini bahwa setidaknya ada tiga varian baru yang telah ditemukan di Jerman. Wieler menyebut mutasi tertentu telah membuat virus menjadi "lebih berbahaya" karena data dari Inggris, Belanda, dan Denmark mengungkapkan bahwa varian itu mampu menyebar lebih mudah atau bahkan berpotensi mengurangi kemanjuran vaksin.

Perangkat tes mandiri

Pejabat tinggi Jerman juga diperkirakan akan memperkenalkan perangkat tes virus corona yang dapat dilakukan secara mandiri oleh para warga.

Segera setelah produsen perangkat tes mandiri itu mengajukan permohonan otorisasi dari pemerintah Jerman, regulator federal akan memeriksa keakuratan kit tersebut.

Centogene, sebuah perusahaan bioteknologi yang berbasis di kota Rostock, Jerman utara, saat ini menawarkan kit pengujian mandiri yang dijual secara online.

(ha/ gtp)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement