REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Liverpool sedang memasuki periode kelam. Ini konteksnya pada ajang Liga Primer Inggris.
Peluang the Reds mempertahankan gelar, semakin mengecil. Klub tersebut baru saja mengalami kekalahan beruntun di tiga pertandingan kompetisi terelit Negeri Ratu Elisabeth.
Teranyar, the Kop terkapar di markas Leicester City. Trent Alexander-Arndol dan rekan-rekan takluk 1-3 dari Leicester di King Power Stadium, Sabtu (13/2) malam WIB.
Sejenak lepaskan urusan di ranah domestik. Liverpool menuju babak 16 besar Liga Champions.
Pada tahapan tersebut, the Reds bertemu RB Leipzig. Leg pertama berlangsung di tempat netral.
Tepatnya di Puskas Arena, Hungaria, Rabu (17/2) dini hari WIB. Arnold berharap duel di Eropa menjadi titik balik mereka menuju kebangkitan.
"Dalam situasi seperti ini, anda menginginkan kesempatan untuk memperbaikinya, secepat mungkin," kata bek sayap berusia 22 tahun itu, dikutip dari Sportsmole, Senin (15/2).
Jelas, Liga Champions berbeda dengan Liga Inggris. Arnold memahami hal itu.
Terpenting, ia merasa bergairah. Tampil di fase sistem gugur selalu menantang.
"Anda menunggunnya begitu lama. Selalu menyenangkan," ujar calon kapten masa depan the Reds itu.
Kekalahan di King Power Stadium memberi pelajaran berharga untuk skuat Liverpool. Menurut Arnold, selama 75 menit, mereka menguasai pertandingan.
Situasi berbeda di sisa 12 menit terakhir. Pada periode tersebut, gawang the Kop tiga kali dibobol tuan rumah.
"Itulah sepak bola. Itu terjadi begitu cepat, dalam sekejap," tutur Arnold.