Senin 15 Feb 2021 15:55 WIB

Warga Diminta Tetap Waspadai Hujan Abu Gunung Raung

Aktivitas Gunung Raung terus mengalami penurunan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Esthi Maharani
Pengendara melintas dengan latar belakang Gunung Raung yang mengeluarkan abu vulkanik di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (14/2/2021). Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, aktivitas erupsi Gunung Raung teramati asap kawah bertekanan lemah dengan intensitas lemah hingga sedang setinggi 500-1.000 meter di atas puncak kawah.
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Pengendara melintas dengan latar belakang Gunung Raung yang mengeluarkan abu vulkanik di Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (14/2/2021). Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, aktivitas erupsi Gunung Raung teramati asap kawah bertekanan lemah dengan intensitas lemah hingga sedang setinggi 500-1.000 meter di atas puncak kawah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Aktivitas Gunung Raung terus mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Meski demikian, warga sekitar diminta untuk tetap waspada terhadap hujan abu.

Kepala Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengaku, intensitas gempa tremor di gunung berketinggian 3.332 mdpl ini mengalami penurunan. Berdasarkan pengamatan pada Senin (15/2) pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, tercatat terjadi satu kali gempa tremor menerus.

"Dengan amplitudo satu sampai empat mm (milimeter), dominan satu mm," ucap Mukijo kepada Republika, Senin (15/2).

Abu vulkanik yang keluar dari kawah gunung juga sudah tidak terjadi secara terus menerus seperti pada 7 sampai 12 Februari lalu. Namun gunung yang berada di wilayah Banyuwangi, Bondowoso dan Jember ini masih menyisakan potensi hujan abu. Hal tersebut karena kolom abu masih mencapai ketinggian 1.000 m pada Senin (15/2) pagi.

Berdasarkan pengamatan visual, gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0-II. Teramati pula asap kawah utama berwarna kelabu dan hitam dengan intensitas tipis, sedang hingga tebal. Sementara tinggi asapnya sekitar 300 sampai 1000 meter dari puncak.

Saat ini, Gunung Raung masih berada pada status waspada atau level dua. Karena itu, dia mengimbau masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer (km) dari pusat erupsi kawah puncak. "Dan diimbau memakai masker apabila ada hujan abu," jelasnya.

Sebelumnya, penerbangan di Bandara Banyuwangi kembali dibuka mulai Ahad (14/2) pukul 06.00 WIB. Pembukaan ini menyusul adanya NOTAM pembukaan bandara yang dikeluarkan oleh otoritas bandara setempat.

Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II KC Bandara Banyuwangi, Cin Asmoro menyatakan, pembukaan bandara dilakukan setelah pihaknya melaksanakan paper test. Kemudian pemantauan lewat radar Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) maupun Airnav. Selanjutnya, hasil tersebut diteruskan untuk dikoordinasikan kepada Otoritas Bandara Wilayah 3 Surabaya.

Dari hasil kolaboratif tersebut, kata Cin, Notam akhirnya dikeluarkan oleh otoritas. Dengan demikian, Bandara Banyuwangi pun bisa kembali melayani penerbangan. "Semoga kondisi seperti ini terus berlanjut dan erupsi Gunung Raung tidak lagi berimbas ke penerbangan di Bandara Banyuwangi," ucap dia dalam pesan resmi yang dirilis Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement