Senin 15 Feb 2021 19:59 WIB

Daimler Tarik 1,29 juta Kendaraan Karena Kerusakan Software

Mercedes Benz berencana memperbaharui perangkat lunak yang akan dipasang diler

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
 CEO Mercedes Benz Ola Kaellenius mempersembahkan Mercedes-S-class baru selama acara pers untuk pembukaan lini produksi Factory 56 di Sindelfingen, Jerman, 02 September 2020. Kompleks produksi yang baru dibangun pabrikan mobil Jerman untuk S-class baru mencakup luas sekitar 30 lapangan sepak bola. Menurut perusahaan, itu mengoperasikan karbon netral dan sepenuhnya digital.
Foto: EPA-EFE/PHILIPP GUELLAND
CEO Mercedes Benz Ola Kaellenius mempersembahkan Mercedes-S-class baru selama acara pers untuk pembukaan lini produksi Factory 56 di Sindelfingen, Jerman, 02 September 2020. Kompleks produksi yang baru dibangun pabrikan mobil Jerman untuk S-class baru mencakup luas sekitar 30 lapangan sepak bola. Menurut perusahaan, itu mengoperasikan karbon netral dan sepenuhnya digital.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Unit Daimler AG di AS, Mercedes-Benz USA, menarik 1,29 juta kendaraan yang terjual sejak 2016 karena perangkat lunak yang diduga mengalami kegagalan dalam mengkomunikasikan lokasi kendaraan yang benar jika terjadi kecelakaan.

Penarikan kembali mencakup beberapa model tahun 2016-2021 CLA-Class, GLA-Class, GLE-Class, GLS-Class, SLC-Class, A-Class, GT-Class, C-Class, E-Class, S-Class, CLS  Kendaraan Kelas, SL-Class, B-Class, GLB-Class, GLC-Class, dan G-Class, menurut pengajuan dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS (NHTSA).

Produsen mobil Jerman itu berencana mengeluarkan pembaruan perangkat lunak yang akan dipasang oleh dealer. Mercedes-Benz USA mengatakan pada hari Sabtu (13/2) bahwa mereka tidak mengetahui adanya kasus kerusakan materi atau cacat produk sehubungan dengan masalah tersebut. Mercedes-Benz menambahkan bahwa fungsi lain dari fungsi panggilan darurat otomatis dan manual tetap beroperasi penuh.

Raksasa otomotif Jerman tersebut pada Oktober 2019 meluncurkan penyelidikan berdasarkan laporan dari pusat eCall Mercedes-Benz dari satu mesin virtual di pasar Eropa. Di mana sistem eCall otomatis menyampaikan posisi kendaraan yang tidak akurat.

Setelah penyelidikan yang panjang meninjau berbagai kombinasi perangkat lunak dari modul komunikasi, penelitian perusahaan menunjukkan peristiwa serupa tambahan di mana posisi kendaraan yang dikirimkan salah posisinya.

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement