REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I (Persero) menyiapkan sejumlah strategi untuk terus mengoptimalkan layanan pada 2021. Direktur Utama Pelindo I Dani Rusli Utama mengatakan dalam mendorong operasional dan layanan akan bersinergi dengan otoritas pemerintah, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta.
“Ini seperti bersinergi dengan BP Batam dalam pelayanan pemanduan dan penundaan, KEK Sei Mangkei (PTPN III), Inalum, dan Pertamina,” kata Dani dalam pernyataan tertulis yang diterima Republika, Selasa (16/2).
Dengan Pertamina, lanjut Dani, Pelindo I sedang membangun sarana dan fasilitas bunker penunjang bahan bakar minyak (BBM) dan jalur pipa gas di Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT) untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan industri.
Selain itu, Dani memastikan Pelindo I juga menggandeng PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT Kawasan Industri Medan (Persero). Dalam sinergi tersebut, Dani mengatakan Pelindo I melakukan kerja sama angkutan barang berbasis kereta api untuk meningkatkan konektivitas antara pelabuhan dan kawasan industri melalui jalur kereta api agar mendorong efisiensi arus logistik di Indonesia.
Dia menambahkan, Pelindo I juga bekerja sama dengan dua anak perusahaan Pelindo II yakni PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk dan PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia. “Kerja sama ini dalam pengelolaan terminal kendaraan dan pengoperasian peralatan pelabuhan di wilayah Pelindo I,” jelas Dani.
Dalam bisnis e-logistic, Dani memastikan, Pelindo I juga bekerja sama dengan dua perusahaan logistik besar di Indonesia yakni Haistar dan LODI. Kerja sama tersebut dilakukan untuk pengelolaan fulfilment service dengan mengoptimalkan seluruh potensi logistik dengan pemanfaatan Internet of Things.