REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Stadion Puskas Arena di Budapest, Hungaria, bakal menjadi arena duel kompetitif pertama antara Liverpool dengan RB Leipzig di sepanjang sejarah dua klub. Keduanya akan beradu kualitas pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (17/2) dini hari WIB.
Akibat kebijakan Pemerintah Jerman terkait pencegahan penyebaran Covid-19, UEFA akhirnya memindahkan laga ini ke ibu kota Hungaria tersebut. Apabila dibandingkan dengan kiprah Liverpool di pentas kompetisi paling elite antarklub Eropa, Leipzig bisa dibilang anak bawang.
Sementara Liverpool sudah enam kali merajai kompetisi ini, partisiasi Die Rotten Bullen di pentas Liga Champions bahkan masih bisa dihitung dengan satu tangan. Musim ini adalah musim ketiga Di Rotten Bullen berkiprah di kasta tertinggi kompetisi antarklub Eropa.
Namun, performa klub yang baru berdiri pada 2009 itu di pentas Liga Champions tak bisa dipandang sebelah mata. Dari semua laga yang pernah dilakoni Leipzig di pentas Liga Champions, yaitu 22 laga, tidak pernah berakhir imbang tanpa gol. Selalu ada gol dalam setiap laga yang dilakoni Leipzig.
Permainan terbuka dan gaya sepak bola ofensif menjadi salah satu ciri khas permainan Die Rotten Bullen. Status anak bawang Leipzig di kompetisi ini pun seolah terlupakan saat tim besutan Julian Nagelsmann itu mampu melaju ke semifinal Liga Champions pada musim lalu. Pun dengan keberhasilan lolos dari putaran grup Liga Champions musim ini, meski berada satu grup dengan Paris Saint-Germain (PSG) dan Manchester United (MU).
Sejak membungkam MU, 3-2, pada laga pamungkas Grup H, Desember tahun lalu, Leipzig hanya menelan dua kekalahan dari 13 laga di semua ajang. Tak hanya itu, Leipzig juga mengemas sembilan clean sheet di sepanjang periode tersebut. Rentetan catatan impresif ini termasuk saat memetik kemenangan beruntun di empat laga terakhir. Terakhir, Leipzig membungkam Augbsurg, 2-1, di Bundesliga Jerman, akhir pekan lalu.