REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mempercepat pelacakan atau tracing terhadap kontak erat klaster Pengajian Jangkaran, Kecamatan Temon, supaya tidak meluas dan penyebaran Covid-19 dapat dikendalikan dengan cepat.
Klaster Pengajian Jangkaran sudah menyebabkan 57 jamaah pengajian terkonfirmasi Covid-19, satu di antaranya meninggal dunia. Selain itu, jamaah yang terkonfirmasi Covid-19 juga telah mengikuti salat berjamaah di mushola dan tahlillan di lingkunngan.
"Kami sudah meminta Dinas Kesehatan melakukan tracing dengan cepat, supaya kasus penyebaran tidak meluas," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kulon Progo Fajar Gegana di Kulon Progo, Selasa (16/2).
Ia mengakui gugus tugas kewalahan menangani Klater Pengajian Jangkaran karena dimungkinkan klaster ini sudah sampai di tingkat keluarga. Sebab untuk saat ini tenaga medis juga tengah berfokus dalam vaksinasi. Untuk itu, kedepan gugus tugas akan membentuk tim khusus tracing. Sehingga kasus penularan bisa segera ditelurusi dan dilakukan penanganan secara cepat.
"Sehingga bila ada klaster yang besar seperti ini tidak terulang kembali. Saat ini Dinkes juga fokus dalam vaksinasi, di sisi lain harus menangani klaster. Sehingga ke depan mungkin perlu tim khusus untuk tracing karena ini sangat penting," katanya.