REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Perusahaan data IHS Markit memperbarui survei terbaru mengenai kekurangan jumlah chip semikonduktor otomatis. Pada Selasa (16/2), dampak dari kurangnya produk ini akan terjadi terhadap hampir satu juta unit produksi kendaraan ringan global di kuartal pertama tahun ini.
Sebelumnya, IHS Markit memperkirakan masalah tersebut akan berdampak pada 672.000 kendaraan secara global, hingga 30 Maret mendatang. Diharapkan bahwa sebagian besar volume dapat pulih menjelang akhir 2021.
Ford Motor Co, Toyota Motor Corp, Fiat Chrysler Automobiles dan Nissan Motor Co telah memangkas produksi karena masalah kekurangan chip mobil. Sementara itu, Volkswagen mengatakan kendala pasokan akan berdampak terhadap produksi di beberapa pabriknya pada bulan ini.
IHS Markit sebelumnya juga memperkirakan Cina akan menjadi yang paling terdampak atas masalah tersebut pada kuartal pertama. Setidaknya, masalah ini disebut berdampak terhadap hingga 250.000 unit kendaraan di negara itu.