Rabu 17 Feb 2021 15:44 WIB

BPS: Sektor Pertanian Wajib Dapat Perhatian Lebih

Pada krisis 1998 sektor pertanian juga menjadi penyelamat karena pertumbuhan positif

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Gita Amanda
Pertumbuhan sektor pertanian selama 2020 tetap melaju dalam tren positif di tengah terjadinya kontraksi ekonomi nasional.
Foto: Kementan
Pertumbuhan sektor pertanian selama 2020 tetap melaju dalam tren positif di tengah terjadinya kontraksi ekonomi nasional.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan sektor pertanian selama 2020 tetap melaju dalam tren positif di tengah terjadinya kontraksi ekonomi nasional. Di satu sisi, para pekerja dalam sektor pertanian, khususnya petani tengah dalam krisis regenerasi lantaran tingkat kesejahteraan yang rendah.

Kepala Badan Pusat Statistik, Suhariyanto, mengatakan, dari data statistik yang ada, sektor pertanian secara umum tumbuh 1,75 persen ketika pertumbuhan ekonomi nasional minus 2,07 persen akibat pandemi virus corona.

Baca Juga

Meski pertumbuhan pertanian melambat dari 2019, menurut Suhariyanto, capaian itu cukup menggembirakan. "Kita tidak bisa bayangkan kalau pertanian ikut terkontraksi, maka pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa sangat dalam terkontraksi," katanya dalam webinar yang digelar Institute for Development of Economics and Finance, Rabu (17/2).

Tak hanya pada 2020, ia menambahkan, pada krisis ekonomi 1998 di mana ekonomi Indonesia minus hingga 13,16 persen, sektor pertanian juga menjadi penyelamat karena tetap mencatatkan pertumbuhan positif.

"Memperhatikan itu, saya pikir kita harus berikan perhatian lebih. Tidak hanya soal output produksi, tapi mampu mengangkat kesejahteraan pelakunya, yaitu petani," katanya menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement