Kamis 18 Feb 2021 10:27 WIB

Denmark Perbanyak Tes Covid-19 untuk Perlonggar Pembatasan

Denmark membeli 10 juta alat tes Covid-19 jenis baru

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Sebuah kendaraan tiba dengan pengiriman pertama vaksin penyakit Coronavirus (COVID-19) Pfizer-BioNTech ke Statens Serum Institut di Kopenhagen diikuti oleh empat kendaraan putih untuk mendistribusikan vaksin, di Kopenhagen, Denmark, Sabtu, 26 Desember 2020.
Foto: AP/Mads Claus Rasmussen/Ritzau Scanpix
Sebuah kendaraan tiba dengan pengiriman pertama vaksin penyakit Coronavirus (COVID-19) Pfizer-BioNTech ke Statens Serum Institut di Kopenhagen diikuti oleh empat kendaraan putih untuk mendistribusikan vaksin, di Kopenhagen, Denmark, Sabtu, 26 Desember 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, COPENHAGEN -- Pemerintah Denmark mengatakan negara itu dapat membuka kembali sebagian wilayah mereka bila masyarakat dites virus corona dua pekan sekali. Hal itu disampaikan setelah negara itu membeli 10 juta alat tes yang mendeteksi virus Covid-19 lebih cepat.

Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke mengatakan pemerintah telah membeli 10 juta alat tes jenis baru. Alat tes swab tidak dimasukkan ke dalam hidung terlalu dalam seperti jenis alat tes sebelumnya, hanya dimasukan ke hidung beberapa centimeter.

Baca Juga

Gelombang pertama yang terdiri dari 400 ribu alat tes ini sudah tiba di Denmark. Nama alat tes itu belum diungkapkan.

"Mereka sama bagus dan akuratnya dengan yang kami gunakan sebelumnya," kata Heunicke, Rabu (17/2).

Setelah angka kasus infeksi mulai menurun dalam beberapa pekan terakhir, pada awal bulan ini Denmark membuka kembali sekolah dari pra-Taman Kanak-kanak hingga kelas 4 sekolah dasar. Saat ini Denmark mampu menggelar 200 tes PCR dan rapid test per pekan. Negara itu masih menutup semua toko kecuali toko makanan dan apotik.

Mereka juga melarang masyarakat berkumpul di atas lima orang, cafe dan restoran juga masih ditutup. Tetapi diizinkan dibawa pulang. Gym, perpustakaan, dan salon ditutup hingga 28 Februari. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement