Kamis 18 Feb 2021 13:27 WIB

BUMN Konstruksi Tangkap Peluang SWF

BUMN konstruksi mengharapkan kehadiran INA akan mendukung program PEN.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolandha
Pembangunan tol. Kehadiran lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF) menjadi angin segar bagi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di sektor konstruksi.
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Pembangunan tol. Kehadiran lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF) menjadi angin segar bagi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di sektor konstruksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kehadiran lembaga pengelola investasi atau sovereign wealth fund (SWF) menjadi angin segar bagi sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khususnya di sektor konstruksi. Pasalnya, lembaga bernama Indonesia Investment Authority (INA) ini akan terlebih dulu menyasar proyek-proyek pembangunan atau infrastruktur.

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) pun mencoba menangkap peluang tersebut. Sejak akhir tahun lalu, manajemen perusahaan bahkan telah melakukan diskusi intensif secara informal dengan INA terkait rencana kerja sama yang berpotensi disinergikan oleh kedua belah pihak. 

Baca Juga

WSKT berencana melepas saham (divestasi) jalan tol milik anak usahanya, PT Waskita Toll Road, kepada INA dalam waktu dekat. Saat ini WSKT mempunyai kepemilikan pada 17 ruas di Pulau Jawa dan Sumatera, 12 di antaranya telah beroperasi baik secara penuh maupun parsial. 

"Dengan telah dilantiknya pengurus dari INA, Waskita berharap proses tersebut dapat segera berlanjut ke tahap berikutnya," kata Sekretaris Perusahaan PT Waskita Karya Tbk, Ratna Ningrum, kepada Republika.co.id, Rabu (17/2).