Jumat 19 Feb 2021 00:18 WIB

495 Nakes di Indramayu Batal Divaksin

Jumlah nakes yang ditargetkan menerima vaksinasi Covid-19 di Indramayu 4.600 orang

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Vaksinasi dosis kedua bagi para tenaga kesehatan (ilustrasi)
Foto: Republika/Uji Sukma Medianti
Vaksinasi dosis kedua bagi para tenaga kesehatan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Ratusan tenaga kesehatan (nakes) di Kabupaten Indramayu batal mengikuti vaksinasi Covid-19 tahap pertama. Jubir vaksinasi Covid-19 Kabupaten Indramayu, Wawan Ridwan, menyebutkan, untuk tahap pertama, jumlah nakes yang ditargetkan menerima vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Indramayu mencapai 4.600 orang. Jumlah itu sesuai dengan dosis vaksin Covid-19 yang didistribusikan untuk Kabupaten Indramayu pada tahap pertama.

Dari jumlah nakes tersebut, lanjut Ridwan, sebanyak 3.895 nakes telah divaksin. Sedangkan 511 nakes ditunda vaksinasinya karena kondisinya sedang tidak memungkinkan untuk menerima vaksin. "Adapula 495 nakes yang batal divaksin," terang Ridwan kepada Republika.co.id, Kamis (18/2).

Baca Juga

Ridwan menjelaskan, mereka yang batal divaksin itu karena termasuk ke dalam enam golongan yang tidak bisa divaksin berdasarkan juknis yang berlaku saat vaksinasi tahap pertama. Yakni, orang sedang sakit, berusia kurang dari 18 tahun dan lebih dari 59 tahun dan orang dengan penyakit autoimun.

Selain itu, wanita hamil/menyusui, penyintas Covid-19 serta orang dengan komorbid (penyakit penyerta) seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, ginjal, kanker dan penyakit paru obstruktif kronis.

Namun, lanjut Ridwan, pada vaksinasi ke-2, ada perubahan juknis mengenai golongan yang divaksin. Di antaranya, usia >59 tahun, orang dengan komorbid, ibu menyusui dan penyintas Covid-19, bisa diberikan vaksinasi Covid-19.

"Jadi kemungkinan besar pada vaksinasi ke-2 ini, jumlah yang divaksin akan lebih banyak dan jumlah yang batal akan berkurang," tandas Ridwan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement