REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Asasta Depok mengimbau warga untuk menampung air secukupnya. Hal tersebut dikarenakan debit aliran Kali Ciliwung sedang meningkat, sehingga menyebabkan produksi air bersih terganggu.
Direktur Operasional PDAM Tirta Asasta Depok, Sudirman mengatakan, Kali Ciliwung yang meluap menyembabkan kekeruhan yang sangat tinggi. Selain itu, pompa milik PDAM Tirta Asasta Depok bisa terendam akibat debit aliran Kali Ciliwung yang meluap sampai batas normal pompa.
"Setiap Katulampa berstatus siaga 3, kami langsung menginformasikan kepada pelanggan PDAM Tirta Asasta Depok agar mempersiapkan diri. Imbauan penampungan air merupakan antisipasi sebelum aliran terhenti serta menghemat penggunaan air karena produksi air terganggu, secara otomatis pendistribusian air kepada pelanggan terhenti," ujar Sudirman dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (19/2).
Menurut Sudirman, PDAM Tirta Asasta Depok berupaya untuk memberikan pelayan terbaik untuk pelanggan. Untuk mengamankan pasokan air PDAM Tirta Asasta Depok selalu mensiagakan puluhan personel untuk mengamankan pasokan air di Intalasi Pengolahan Air (IPA) Legong yang bersumber dari Kali Ciliwung.
“PDAM Tirta Asasta Depok hanya mampu menampung air sebanyak 6.500 m3. Jumlah tersebut hanya mampu mensuplai air ke pelanggan kurang lebih 2-3 jam, angka cadangan air ada di kisaran 40.000 m3. Jumlah tersebut dianggap mampu untuk detensi satu hari. Jadi selama kami mengatasi gangguan seperti membersihkan sampah, pendistribusian air kepada pelanggan tetap dapat dilakukan," ujar dia.
Ia menambahkan, PDAM Tirta Asasta Depok selalu siaga dalam mengamankan pasokan air untuk masyarakat. Kurang lebih 12 personel disiapkan untuk mengamankan pompa di tempat pengambilan air baku Kali Ciliwung.
"Setiap saat kami stand by (bersiaga). Kami selalu memantau di lapangan, seperti apa ada sampah di pompa, tim kami yang akan manual menyelam ke sungai meski dalam kondisi cuaca yang kurang baik seperti saat ini," ujar Sudirman.