REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Tembakan hebat dan ledakan meletus di ibu kota Somalia, Migadishu ketika para pemimpin oposisi menentang larangan aksi demonstrasi pada Jumat (19/2) waktu setempat. Pasukan keamanan bentrok dengan pengunjuk rasa yang melakukan aksi protes untuk memprotes pemilihan yang tertunda.
Tidak jelas siapa yang melepaskan tembakan pertama. Namun, seorang saksi bernama Yusuf Mohamed melaporkan adanya baku tembak antara pasukan keamanan dan penjaga bersenjata yang melindungi pendukung oposisi yang memulai aksi protes di sepanjang jalan utama bandara.
"Bisa ada korban tetapi kami berlindung sekarang, saya tidak tahu persis apa yang terjadi," katanya seperti dikutip laman Aljazirah, Jumat (19/2).
Saksi lain bernama Fadumo Moalim mengatakan, dirinya telah berdemo dengan damai. "Kami berjalan damai di sepanjang jalan bandara bersama dengan mantan Perdana Menteri Hassan Ali Kheire, ketika pasukan keamanan menembaki kami, menciptakan kekacauan," kata dia.
Sebuah video yang dilihat oleh Aljazirah dari demonstrasi antipemerintah menunjukkan, warga sipil dengan mengenakan masker wajah mengibarkan bendera Somalia berlarian saat tembakan meletus. Kekerasan itu terjadi setelah ketegangan berberapa pekan atas penyelenggaraan pemilu yang tertunda di negara Tanduk Afrika itu.
Koresponden Aljazirah, Catherine Soi melaporkan dari Nairobi bahwa tembakan meletus di daerah dekat bandara dan sumber pemerintah dan oposisi telah melaporkan insiden. "Kami telah diberitahu seluruh wilayah tempat insiden terjadi telah ditutup oleh polisi dan militer," katanya.
Dia menambahkan ledakan besar telah terdengar di beberapa bangunan di daerah tersebut tetapi situasinya telah tenang. Somalia berada dalam pusaran krisis karena masa jabatan presiden berakhir pekan lalu namun tanpa pemilihan penggantinya. Dalam semalam, pemerintah mengatakan milisi menyerang posisi militer di Mogadishu, dekat istana presiden.