Jumat 19 Feb 2021 21:00 WIB

Bulog Sumut Sudah Beli beras Petani 3.451 Ton

Pembelian beras petani dilakukan untuk menjaga stok beras dan memenuhi target

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (tengah) melihat karung berisi beras saat meninjau gudang beras Bulog, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (12/9/2020). Peninjauan ke gudang Bulog tersebut untuk memantau rencana pemberian beras bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Sumut.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy (tengah) melihat karung berisi beras saat meninjau gudang beras Bulog, di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (12/9/2020). Peninjauan ke gudang Bulog tersebut untuk memantau rencana pemberian beras bagi keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Sumut.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN--Perum Bulog Sumatera Utara terus meningkatkan pembelian gabah/beras petani dan sudah 3.451 ton hingga 18 Februari, memanfaatkan masa panen yang masih berlangsung di daerah itu.

"Pengadaan beras Bulog Sumut dari petani hingga 18 Februari sudah mencapai 3.451 ton. Pembelian naik terus sejak awal Januari," ujar Pimpinan Wilayah Sumut Perum Bulog ,Arif Mandu di Medan, Jumat.

Bulog Sumut memang terus berupaya meningkatkan pembelian beras petani untuk menjaga keamanan stok sekaligus memenuhi target pembelian tahun ini.

Target pembelian beras Bulog Sumut pada 2021 ditetapkan Bulog Pusat sebesar 27.000 ton. Target 2021 itu naik dari 2020 yang masih sebesar 20.040 ton dengan realisasi sebesar 44.579 ton. Bulog berharap pembelian beras petani pada 2021 bisa di atas realisasi 2020. "Mumpung masa panen padi masih berlangsung. Bulog terus berupaya membeli padi/beras petani, "katanya.

Dia menyebutkan ketersediaan beras Bulog juga untuk memenuhi keperluan Program Keluarga Harapan serta menjaga kestabilan harga beras di pasar.

"Kestabilan harga bahan pokok beras harus terjaga khususnya di tengah pandemi COVID-19 yang rentan dengan kenaikan harga, "ujar Arif.

 

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement