Senin 22 Feb 2021 15:28 WIB

Beloon Tapi tidak Sadar Kalau Beloon

Kita lebih mencari konfirmasi kebenaran kita pegang ketimbang mencari informasi.

Jamil Azzaini, Penulis/Kolumnis/Motivator
Foto: Istimewa
Jamil Azzaini, Penulis/Kolumnis/Motivator

Oleh : Jamil Azzaini, Motivator dan Kolumnis

REPUBLIKA.CO.ID, -- Ada beberapa orang yang sharing di grup WhatsApp (WA) tentang sesuatu yang keliru. Orang tersebut kemudian saya japri tentang kekeliruannya. Ia pun membalas, “Kan bukan saya yang membuat, saya cuma sharing. Kalau salah, ambil hikmahnya saja.” Diskusi pun berlanjut tanpa ujung. Saya akhiri karena teringat pesan guru saya, “Jangan pernah diskusi dengan orang bodoh karena itu bisa merusak hatimu.”

Di era social media saat ini, banyak sekali orang yang sharing sesuatu tanpa didasari ilmu. Apapun yang sesusai dengan sudut pandangnya dibagikan tanpa melihat kebenaran, baik dan buruknya serta kegunaan informasi tersebut. Fenomena ini oleh Prof Tom Nichols disebut, Matinya Kepakaran, The Death of Expertise.

Baca Juga

Internet, menurut hipotesis Tom Nichols, justru memperlemah kemampuan orang, termasuk intelektual dalam melakukan penelitian dasar (hlm. 132). Orang percaya kepada mesin pencari google tanpa konfirmasi kepada pakarnya (ahlinya).

Kita semua memiliki bias konfirmasi, yaitu cenderung hanya menerima bukti yang mendukung hal yang sudah kita percayai. Kita lebih mencari konfirmasi ketimbang informasi. Ini yang disebut Efek Dunning-Kruger. Inilah mengapa banyak orang yang sebenarnya bloon tetapi tidak sadar bahwa dirinya bloon.

Agar kita tidak ikutan bloon, Tom Nichols menganjurkan beberapa hal.

Pertama, .... 

Link asli tulisan ini klik di sini

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement