Selasa 23 Feb 2021 18:54 WIB

Bangkitkan Ekonomi Nasional, Kadin Dorong Program Vokasi

Ketenagakerjaan menghadapi isu yang luar biasa berat karena pengaruh digitalisasi

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempersiapkan generasi muda Indonesia dan angkatan kerja, utamanya saat menghadapi situasi setelah pandemi Covid-19.
Foto: istimewa
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempersiapkan generasi muda Indonesia dan angkatan kerja, utamanya saat menghadapi situasi setelah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung kebijakan pemerintah dalam mengedepankan sistem pendidikan dan pelatihan vokasi guna mempersiapkan generasi muda Indonesia dan angkatan kerja, utamanya saat menghadapi situasi setelah pandemi Covid-19.

"Sektor ketenagakerjaan menghadapi isu yang luar biasa berat karena pengaruh digitalisasi dan pandemi, dimana dalam kondisi ini pengaruh akan teknologi akan sangat besar," ungkap Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Anton J. Supit, Selasa (23/2).

Dia mengatakan, besarnya jumlah usia produktif di Indonesia yang akan terus meningkat sepanjang masa bonus demografi, KADIN akan terus mendorong seluruh elemen dunia usaha untuk melakukan upaya penyerapan tenaga kerja sebanyak-banyaknya. 

Dalam kaitan itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P. Roeslani mengatakan, UMKM mempunyai potensi yang sangat penting dimana penyerapan tenaga kerja disektor tersebut sangat besar. UMKM diharapkan mampu memanfaatkan program vokasi guna peningkatan daya saing industri UMKM. Dalam konteks inilah, program vokasi akan menjamin UMKM untuk mempunyai akses terhadap SDM unggul yang menjadi kunci daya saing UMKM.

Belajar dari pengalaman yang ada, lanjut Rosan, untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang handal perlu dibangun sistim pendidikan dan pelatihan yang didalamnya sudah harus mengantisipasi perkembangan teknologi dan transformasi kedepan.

"Ada beberapa model pendidikan dan pelatihan vokasi yang bisa diterapkan. Dan melihat kebutuhan yang ada saat ini, KADIN Indonesia mengusulkan untuk memprioritaskan skema vokasi dengan model ganda yang mengedepankan kolaborasi antara dunia usaha dengan dunia pendidikan atau pelatihan," kata Rosan.

Menurutnya, sistem pendidikan dan pelatihan vokasiharus dibangun dengan memperhatikan seluruh elemen yang ada. Keterlibatan Dunia Usaha Dunia Industri(DUDI)didalamnya pun menjadi hal yang penting, oleh karena itu sektor swasta perlu untuk mempersiapkan diri sehingga mampu menjadi mitra pemerintah dalam hal pengembangan SDM Indonesia. "Keterlibatan industri dalam pengembangan SDM akan mempercepat penyiapan SDM yang unggul dan juga mengurangi mis-match yang selama ini terjadi".

Untuk mempersiapkan DUDI itulah, terang Rosan, atas inisiatif dari pelaku usaha di Indonesia, dalam hal ini KADIN Indonesia yang didukung oleh IHK Trier (KADIN Trier - Jerman), menerbitkan Buku Panduan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi didalam Perusahaan berdasarkan pengalaman khususnya di Jerman dan negara lainnya yang telah sukses menjalankan vokasi. Pola yang diadopsi dalam buku panduan tersebut bahkan diterapkan dinegara lain seperti Malaysia, dan Singapura dikarenakan mampu menjamin daya saing global dan masa depan generasi muda.

Pada kegiatan peluncuran buku panduan, yang diselenggarakan secara daring pada 23 Februari 2021 oleh Ketua Umum KADIN Indonesia itu, disampaikan bahwa konten didalam buku ini menjelaskan persyaratan minimal untuk menjamin kesuksesan vokasi. Persyaratan tersebut diantaranya adalah kurikulum pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada transfromasi industri, kemitraan antara sektor pendidikan dengan sektor swasta, pelatih di industri dan guru sekolah yang berkualitas, penjaminan mutu, dan standarisasi yang diakui secara nasional dan internasional. Hal ini menjadi penting untuk disadari bahwa kalau kita mau mendapat SDM yang handal harus dengan persiapan matang dan terencana.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement