Investasi saham di pasar modal sejatinya bisa dilakukan siapa saja. Tak ada kriteria khusus, misalnya investor pemilik modal besar saja atau hanya para pengusaha.
Saham ada dua jenis, yakni saham konvensional dan saham syariah. Saat ini, saham syariah banyak diburu investor sebab memiliki ciri khas.
Saham syariah adalah investasi pada perusahaan yang kegiatan usahanya sesuai prinsip syariah. Mempunyai mekanisme transaksi sesuai syariah dan diawasi Dewan Pengawas Syariah.
Tidak kenal sistem bunga dan riba. Yang ada prinsip bagi hasil, jual beli, dan sewa karena orientasi keuntungannya untuk dunia akhirat. Hubungan dengan investor pun dalam bentuk kemitraan.
Baca Juga: Investasi Saham Syariah: Pengetahuan Umum dan Cara Investasinya
Investor Saham Syariah
Sama seperti saham konvensional, membeli saham syariah berarti Anda menjadi pemilik perusahaan tersebut. Tentunya dengan kepemilikan saham sesuai yang dibeli.
Menjadi investor saham syariah, artinya Anda juga berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar secara berkala dan mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.
Agar tujuan investasi saham syariah tercapai, ada baiknya kenali produk investasi ini terlebih dahulu. Mulai dari pemilik perusahaan, manajemennya, rencana bisnis, laporan keuangan, serta kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
Dengan demikian, Anda tidak membeli kucing dalam karung yang dapat membuat Anda justru mengalami kerugian.
Keuntungan Beli Saham Syariah
Saham syariah merupakan jenis saham yang paling pas untuk Anda yang ingin bertransaksi secara aman, halal, dan sesuai hukum Islam. Dengan investasi saham syariah, Anda akan
- Transaksi saham diawasi otoritas Bursa Efek Indonesia sehingga dipastikan aman dan lancar
- Investor berhak menerima keuntungan sesuai dengan persentase yang telah disepakati dengan emiten di awal sebelum investasi dilakukan
- Saham syariah dijalankan dengan prinsip halal, jadi tidak ada yang namanya transaksi haram di dalamnya, seperti perjudian, pemalsuan, atau penipuan
- Alokasi aset, pendapatan, dan praktik investasi sepenuhnya dijalankan menggunakan guideline aspek-aspek syariah.
Baca Juga: Dear Akhi dan Ukhti, Ketahui Daftar Saham Syariah yang Cocok untuk Investasi
Langkah Investasi Saham Syariah
Melihat manfaat saham syariah di atas, apakah Anda tertarik menjadi salah satu investornya? Jika ya, berikut langkah-langkah investasi saham syariah yang perlu diterapkan.
1. Lengkapi dokumen yang dibutuhkan
Sama seperti saham konvensional, Anda yang ingin menjadi investor di saham syariah harus melengkapi beberapa dokumen. Di antaranya, Kartu Tanda Penduduk (KTP), NPWP, formulir pendaftaran rekening efek, dan materai. Bagi yang masih berstatus sebagai pelajar, maka bisa menggunakan identitas diri saja tanpa disertai NPWP.
Semua dokumen ini dibawa dan diserahkan kepada petugas di bagian pendaftaran rekening efek. Jika dokumen sudah lengkap, tinggal menunggu selama kurang lebih 5-7 hari kerja sampai status rekening efek berubah menjadi aktif.
2. Isi saldo dan lakukan transaksi
Jika rekening efek telah aktif, saatnya mengisi saldo di rekening tersebut. Saldo minimum di rekening efek syariah, yaitu Rp 100.000 saja. Jumlah yang sangat terjangkau, bukan?
Setelah itu, lakukan pembelian saham seperti biasa. Untuk setiap pembelian maupun penjualan saham, investor harus menanggung biaya komisi broker sebesar 0,15% untuk pembelian dan 0,25% untuk penjualan. Persentase ini akan dihitung berdasarkan total transaksi beli maupun jual.
Baca Juga: Cara Beli Saham IPO Lewat e-IPO, Tinggal Klik Langsung Investasi
3. Konsisten investasi saham syariah
Sebagai investor, Anda tentu menginginkan keuntungan maksimal, kan? Bisa, dengan cara investasi saham syariah dalam jangka panjang.
Selain itu, emiten yang dipilih juga harus berbobot. Dalam arti, aktivitas operasional emiten lancar, memperoleh profit, dan porsi utang lebih kecil daripada aset yang bisa dilihat di laporan keuangan perusahaan.
Investasi adalah Cara Melipatgandakan Uang
Investasi dalam bentuk apapun, termasuk investasi saham syariah merupakan cara paling tepat untuk mengembangbiakkan uang Anda. Imbal hasil atau keuntungannya selalu lebih tinggi dibanding laju inflasi.
Dengan begitu, uang Anda tidak akan habis digerogoti inflasi seperti pada simpanan tabungan. Seperti yang dikatakan Lo Kheng Hong, investor saham kawakan yang dijuluki Warren Buffett-nya Indonesia.
“Harta karun kekayaan terbesar yang ada di dunia, adanya di pasar modal. Bukan di bawah laut. Nilainya nyata dan transparan. Sangat disayangkan bila ada orang yang tidak mengenal pasar modal.”
Yuk investasi saham di Bursa Efek Indonesia!
Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO