REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Ratusan kepala keluarga (KK) di lima kampung di Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terisolir akibat jalan utama penghubung antar-ampung ambles sepanjang 100 meter dengan kedalaman mencapai 20 meter, sehingga tidak dapat dilalui.
"Aktivitas warga terhambat karena tidak ada jalan alternatif yang bisa dilalui, kecuali dengan cara berjalan kaki menelusuri pematang sawah dibagian atas jalan yang ambles," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, Irfan Sopyan saat dihubungi di Cianjur, Rabu (24/2).
Irfan menjelaskan, hingga saat ini, petugas masih melakukan pendataan terkait kerusakan akibat longsor yang membuat amblasnya jalan dan mengancam permukiman warga di lima kampung itu. Bahkan pendataan masih dilakukan terhadap jumlah warga yang harus dievakuasi.
Data sementara, 15 kepala keluarga segera dievakuasi karena rumah mereka terancam longsor. Selain itu, ratusan kepala keluarga yang terdiri dari 1300 jiwa lebih, diimbau untuk siaga dan segera mengungsi jika longsor susulan kembali terjadi dan mengancam keselamatan warga.
"Kami masih melakukan pendataan dan menyiapkan lokasi pengungsian yang dinilai aman dari longsor. Untuk sementara warga masih tinggal di rumahnya masing-masing, namun ketika hujan kembali turun Relawan Tangguh Bencana akan segera mengevakuasi warga," katanya.
Kepala Desa Batulawang, Nanang Rohendi mengatakan amblasnya jalan penghubung utama antarkampung itu, setelah hujan turun deras, sehingga menyebabkan tebing dibagian bawah jalan yang sudah labil, tiba-tiba ambles membuat landasan jalan putus dan terseret sedalam 20 meter.
Akibatnya akses menuju ke lima kampung tidak dapat dilalui, sehingga 600 kepala keluarga yang terdiri dari 1.300 jiwa terisolasi dan tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan usaha ekonomi, sehingga pihaknya berharap ada bantuan alat berat untuk membuka kembali akses jalan tersebut.
"Seluruh aktivitas warga lumpuh, akses menuju lima kampung terputus. 600 Kepala keluarga diimbau waspada untuk mengungsi jika longsor dan amblas terus meluas karena belasan rumah warga terletak tidak jauh dari jalan yang amblas," katanya.
Saat ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas terkait dan BPBD Kabupaten Cianjur, untuk membangun tempat pengungsian sebagai upaya antisipasi ketika warga harus dievakuasi karena menjelang sore intensitas hujan di wilayah itu masih tinggi.