Rabu 24 Feb 2021 18:20 WIB

Vaksinasi Guru demi Bisa Dimulainya Sekolah Tatap Muka

Jokowi berharap vaksinasi guru rampung pada Juni, sekolah tatap muka dimulai Juli.

Tenaga pendidikan jalani vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2).Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bersama Kementerian Kesehatan (Menkes) menggelar vaksinasi Covid-19 tahap dua untuk profesi guru, tenaga kependidikan, dan dosen dengan target penerima vaksin sebanyak 5.058.582 orang dari guru, tenaga pendidik, dan dosen di seluruh Indonesia. Vaksinasi tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juni 2021, sehingga proses pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022, atau pada Juli mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga pendidikan jalani vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2).Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bersama Kementerian Kesehatan (Menkes) menggelar vaksinasi Covid-19 tahap dua untuk profesi guru, tenaga kependidikan, dan dosen dengan target penerima vaksin sebanyak 5.058.582 orang dari guru, tenaga pendidik, dan dosen di seluruh Indonesia. Vaksinasi tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juni 2021, sehingga proses pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022, atau pada Juli mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Sapto Andika Candra, Inas Widyanuratikah, Antara

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan, kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa kembali normal pada Juli. Ia berharap sekolah tatap muka bisa digelar seusai program vaksinasi terhadap guru rampung.

Baca Juga

Program vaksinasi Covid-19 untuk guru dan tenaga kependidikan (GTK) sendiri telah dimulai, Rabu (24/2) ini. Sebagai pembuka, sebanyak 600 orang GTK divaksin pada hari ini berlokasi di SMAN 70 Jakarta. Jokowi ikut menyaksikan penyuntikan vaksin terhadap guru di SMAN 70.

Usai meninjau, Jokowi menyampaikan bahwa prioritas vaksinasi diberikan kepada guru dan tenaga kependidikan agar pembelajaran tatap muka bisa dimulai sepenuhnya pada Juli 2021 mendatang, bertepatan dengan tahun ajaran baru 2021/2022.

"Kita harapkan nanti setelah provinsi DKI Jakarta, semua provinsi juga melakukan hal yang sama. Karena tenaga pendidik, kependidikan, guru, kita berikan prioritas agar nanti di awal semester kedua pendidikan tatap muka bisa kita mulai lakukan," ujar Presiden Jokowi di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2).

Targetnya, lanjut presiden, sebanyak 5 juta guru dan tenaga kependidikan bisa rampung divaksin pada Juni 2021. Sehingga memasuki Juli 2021, bersamaan dengan masuk tahun ajaran baru, pembelajaran tatap muka bisa berjalan normal kembali.

"Semuanya insya Allah sudah bisa kita selesaikan sehingga di Bulan Juli saat mulai ajaran baru semuanya bisa berjalan normal kembali. Saya kira targetnya itu," ujar Jokowi.

In Picture: Vaksinasi Covid-19 Bagi Tenaga Pengajar di Jakarta

photo
Tenaga pendidikan jalani vaksinasi Covid-19 di SMA Negeri 70, Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/2).Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bersama Kementerian Kesehatan (Menkes) menggelar vaksinasi Covid-19 tahap dua untuk profesi guru, tenaga kependidikan, dan dosen dengan target penerima vaksin sebanyak 5.058.582 orang dari guru, tenaga pendidik, dan dosen di seluruh Indonesia. Vaksinasi tersebut ditargetkan selesai pada bulan Juni 2021, sehingga proses pembelajaran tatap muka di sekolah bisa dimulai pada tahun ajaran baru 2021/2022, atau pada Juli mendatang. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

 

 

 

 

 

Mendikbud Nadiem Makarim pun punya harapan yang sama dengan Jokowi. Ia menjelaskan, vaksinasi untuk guru dan tenaga kependidikan ditargetkan selesai pada Juni 2021. Setelah itu, pemerintah ingin Juli 2021 sekolah tatap muka sudah bisa berlangsung tentunya dengan protokol kesehatan yang sesuai.

"Juli kan tahun ajaran baru, berarti tahun ajaran baru di 2021 Insya Allah sudah bisa melakukan (tatap muka), mungkin bukan 100 persen kapasitas tapi paling tidak masuk dua kali seminggu, tiga kali seminggu, atau dengan sistem rotasi. Karena protokol kesehatan masih harus dijaga," kata Nadiem di SMAN 70 Jakarta, Rabu (24/2).

Nadiem menjelaskan, guru yang akan divaksin diprioritaskan dari jenjang yang paling muda dan Sekolah Luar Biasa (SLB). Nadiem mengatakan, murid jenjang SD, PAUD, dan SLB adalah yang paling membutuhkan pembelajaran tatap muka.

"Kami memutuskan bahwa misalnya sudah ada alokasi vaksin, kami prioritaskan yang jenjang lebih muda dulu. Jadi jenjang SD, PAUD, SLB. Baru ke SMP, SMA, dan SMK, baru ke perguruan tinggi. Kenapa begitu? Kalau banyak bapak ibu di sini, pasti mengerti semakin muda, semakin sulit melaksanakan PJJ," kata Nadiem, saat hadir dalam vaksinasi guru dan tenaga kependidikan

Nadiem menjelaskan, walaupun tatap muka sudah dilakukan nantinya belum tentu menjalankan pembelajaran langsung di sekolah secara langsung seperti biasa. Bisa jadi, akan ada peraturan masuk sekolah tatap muka dilakukan sebanyak dua kali atau tiga kali dalam satu pekan.

Kemendikbud menargetkan kurang lebih sebanyak 5,5 juta tenaga pendidik yang akan divaksin. Jumlah tersebut termasuk guru dan dosen baik swasta atau negeri, di bawah Kementerian Agama dan di bawah Kemendikbud.

"Termasuk juga formal dan nonformal. Jadi kami upayakan sebaik mungkin untuk memastikan semua itu terjadi di akhir bulan Juni," kata dia lagi.

photo
Infografis Besaran Kuota Internet Gratis untuk Siswa dan Guru - (Infografis Republika.co.id)

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement