REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Borussia Moenchengladbach menciptakan sedikit peluang saat kalah 0-2 dari tamunya Manchester City pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Puskas Arena, Budapest, Kamis (25/2) dini hari WIB. Mereka juga tertekan di area pertahanannya sendiri.
Gelandang Moenchengladbach Florian Neuhaus sebenarnya berharap timnya tak mudah menyerah ketika menghadapi tekanan City. Ia menilai ketika the Citizens menguasai bola, rekan-rekannya tak tenang yang menyebabkan mudah kehilangan bola. Permainan timnya pada laga tersebut tak sesuai harapan.
“Kami ingin berani dengan peluang terbatas kami dan saya merasa kami melakukannya dengan baik,” klaim Neuhaus kepada DAZN dilansir dari Goal.
Para pemain City bergerak jauh ke lini pertahanan Gladbach. Menurut Neuhaus seandainya timnya bisa menguasai bola dengan baik di belakang mungkin akan banyak keuntungan yang datang. Ia berharap Gladbach lebih berani pada leg kedua.
Ia mengakui pasukan Pep Guardiola sangat bagus dalam penguasaan bola. Hal tersebut menyebabkan para pemain Gladbach lebih banyak berlari mengejar bola. Pada saat bersamaan kesempatan yang didapatkan tak dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pelatih Gladbach Marco Rose menilai pemainnya terkadang kesulitan untuk menyerang, khususnya pada babak pertama. Sebab, timnya terlalu sibuk dengan pertahanan yang diacak-acak permainan agresif City.
"Itu sedikit lebih baik setelah jeda, tapi kami tidak cukup akurat. Mereka tim papan atas. Melawan tim dalam bentuk seperti itu, Anda harus sempurna dan setiap operan harus pas,” tuturnya.
Gelandang Lars Stindl menambahkan dalam penguasaan bola timnya tak cukup berani dan selalu melakukan kesalahan mendasar. Karena itu, Stindl mengaku timnya pantas menerima kekalahan.
Hasil ini membuat peluang Gladbach lolos ke fase berikutnya cukup berat. Pasalnya, mereka akan bermain di kandang City.