REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Boeing memproyeksikan maskapai-maskapai penerbangan di Asia Tenggara membutuhkan 4.400 pesawat terbang baru senilai 700 miliar dolar AS. Khususnya pada periode 20 tahun ke depan.
"Pasar Asia Tenggara akan menjadi yang terbesar kelima di dunia pada 2039," kata Vice President of Commercial Marketing Boeing Darren Hulst dalam konferensi video, Kamis (25/2).
Dia mengatakan, jaringan penerbangan domestik dan regional yang luas di kawasan Asia Tenggara dapat menopang pemulihannya pascapandemi Covid-19. Dalam Commercial Market Outlook (CMO) Boeing 2020, Hulst mengatakan, maskapai berbiaya hemat (LCC) diperkirakan akan mengalami pertumbuhan pergerakan penumpang di Asia Tenggara.
"Penumpang di Asia Tenggara diperkirakan akan tumbuh sebesar 5,7 persen setiap tahun sepanjang periode proyeksi," ujar Hulst.