Jumat 26 Feb 2021 23:34 WIB

Satgas Covid-19 Kota Sorong Sebut 2.407 Nakes telah Divaksin

Satgas Covid-19 menyebutkan vaksin tahap pertama diikuti 1.310 nakes

Vaksinator mengisi vaksin Covid-19. Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong Provinsi Papua Barat menyatakan bahwa sebanyak 2.407 tenaga kesehatan (nakes) di daerah tersebut telah menjalani vaksinasi COVID-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Vaksinator mengisi vaksin Covid-19. Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong Provinsi Papua Barat menyatakan bahwa sebanyak 2.407 tenaga kesehatan (nakes) di daerah tersebut telah menjalani vaksinasi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SORONG -- Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong Provinsi Papua Barat menyatakan bahwa sebanyak 2.407 tenaga kesehatan (nakes) di daerah tersebut telah menjalani vaksinasi COVID-19. Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Kota Sorong Ruddy Rudolf Lakku di Sorong, Jumat, mengatakan bahwa vaksin tahap pertama diikuti sebanyak 1.310 nakes pada pertengahan Januari 2021.

Dia mengatakan vaksinasi tahap kedua pada Februari 2021 diikuti sebanyak 1.097 nakes sehingga total tenaga kesehatan yang telah divaksin COVID-19 sebanyak 2.407 orang.Ia menjelaskan bahwa vaksinasi masih diprioritaskan bagi nakes sebagai garda terdepan dalam penanganan dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Selanjutnya, pelayanan vaksin COVID-19 dilakukan bagi masyarakat yang beraktivitas melakukan pelayanan publik termaksud TNI dan Polri."Namun pelayanan vaksinasi bagi masyarakat yang beraktivitas melakukan pelayanan publik termaksud TNI dan Polri masih menunggu petunjuk pemerintah pusat," ucap dia.

Pelayanan vaksin COVID-19 bagi nakes dilakukan pada 10 puskesmas yang tersebar di 10 distrik wilayah Kota Sorong.Selain itu, tambah dia, pelayanan vaksin COVID-19 tahap awal bagi nakes dilayani juga pada tiga rumah sakit di Kota Sorong yakni Rumah Sakit Sele be Solu, Rumah Sakit AL dan Rumah Sakit TNI AD.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement