Senin 01 Mar 2021 11:12 WIB

Wapres: Dakwah Wasathiyah Diminta Menyesuaikan dengan TI

Lewat teknologi informasi, ajaran Islam yang Wasathy dapat dijangkau lebih luas

Rep: Fauziah Mursid/ Red: A.Syalaby Ichsan
Wakil Presiden Ma
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan agar pola dakwah dan pendidikan masa kini menyesuaikan perkembangan teknologi informasi. Wapres berpesan demikian agar dakwah wasathiyah yang dijalankan organisasi keagamaan terus dipertahankan dan diperkuat sejalan dengan pengembangan dan dinamika masyarakat.

"Di era teknologi digital ini dakwah dan pendidikan harus beradaptasi dan memanfaatkan teknologi informasi. Hal ini bukanlah suatu pilihan tapi sudah menjadi keharusan, karena sudah menjadi bagian dari kebutuhan dasar masyarakat," kata Ma'ruf saat menghadiri peringatan Hari Jadi Nahdlatul Wathan ke-68 secara virtual, Senin (1/3).

 

Ia optimistis dengan penyesuaian dakwah ini, ajaran Islam sebagai agama yang wasathy (moderat) lebih mampu menjangkau masyarakat secara luas. Selain itu, hal ini dapat berkontribusi positif dalam memberikan kesejukan dan kedamaian kepada masyarakat.

 

Dia pun berharap seluruh organisasi keagamaan terus mengembangkan peranannya dalam mendidik dan meningkatkan kualitas sumber manusia. Khususnya, Nahdlatul Wathan, peran bidang pendidikan juga perlu terus dikembangkan dalam rangka pembangunan berbagai bidang di wilayah Lombok dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

 

"Dalam kaitan inilah Nahdlatul Wathan memiliki tugas penting dalam menyiapkan SDM yang tidak saja unggul, terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek), serta memiliki keimanan dan takwa (imtaq) yang kokoh," kata dia.

 

Namun, Wapres berharap pengembangan SDM tidak saja di wilayah Lombok dan wilayah lainnya di Provinsi NTB, namun juga memperluas jangkauannya secara nasional. "Hal ini sangatlah penting karena kualitas SDM yang unggul adalah kunci keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement