REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menggelar rapat terkait rencana pembangunan jalur tambang. Rencananya, Tol Serpong-Rumpin akan digunakan sebagai alternatif bagi kendaraan truk tambang.
Hal itu dikemukakan pejabat fungsional analis lalu lintas pada Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat, Yudi Rahmat.
"Tadi ada kabar gembira dari Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT). Jadi ada jalan tol dari Serpong ke Rumpin. Angkutan tambang akan dipaksa naik tol," kata Yudi, Selasa (2/3).
Yudi menjelaskan, proyek tol yang membelah jalan Parung ini baru akan dilelang pada Maret mendatang. Nantinya, kendaraan besar dari perusahaan tambang yang selama ini memadati kawasan Rumpin dan Parung, akan dialihkan masuk ke dalam tol.
"Rencananya Maret tahun depan sudah mulai lelang tol Serpong sampai Parung. Jadi yang di sana lewat tol," ujar dia.
Kabag Administrasi Pembangunan (Adbang) pada Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bogor Ajat R Jatnika memerinci, berdasarkan data yang dimiliki Pemkab Bogor, setiap harinya ada delapan ribu truk tambang yang berlalu lalang di jalanan.
Sehingga dengan dibangunnya tol ini dapat memaksa para sopir truk tambang untuk masuk ke dalam tol. "Ini juga untuk meminimalisasi konflik dengan angkutan umum dan perumahan," kata dia.