Selasa 09 Mar 2021 17:56 WIB

Pemred Republika Ingatkan Jasa Para Ulama Pendiri Ormas 

Ulama pendiri ormas banyak berjasa untuk umat Islam saat ini.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pemred <em>Republika</em> Ingatkan Jasa Para Ulama Pendiri Ormas . Foto: Tangkapan layar Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pemred Republika Ingatkan Jasa Para Ulama Pendiri Ormas . Foto: Tangkapan layar Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Republika dan Yayasan Amanah Kita menggelar bedah Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia secara virtual pada Selasa (9/3). Dalam forum bedah ensiklopedia ini, Pemimpin Redaksi (Pemred) Republika Irfan Junaidi mengingatkan kembali jasa para ulama pendiri organisasi masyarakat (ormas) Islam.

Irfan mengatakan, pendiri ormas-ormas Islam termasuk ulama yang penting sekali karena sangat berjasa. Bayangkan kalau hari ini tidak ada Nahdatul Waton, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan ormas-ormas lainnya, kira-kira seperti apa Islam di Indonesia sekarang.

Baca Juga

"Ormas-ormas ini luar biasa perannya dan karyanya dalam melindungi umat Islam dari berbagai tekanan, tangtangan, dan ujian. Tidak kita ragukan lagi bagaimana kiprah Muhammadiyah dengan segala amal usahanya membangun negeri ini," kata Irfan saat bedah Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia secara virtual, Selasa (9/3). 

Pemred Republika memberi contoh kontribusi salah satu ormas Islam yakni Muhammadiyah. Sekolah dan rumah sakit Muhammadiyah sekarang jumlahnya begitu banyak, maka banyak tenaga kerja yang diserap oleh ormas Islam sehingga bangsa dan negara ini sangat terbantu.

Begitu pula dengan Nahdlatul Ulama, mereka punya sekolah dan pesantren yang sangat banyak. Pesantren juga menyerap tenaga kerja yang banyak. Tentu Nahdlatul Wathan, Persis dan ormas lainnya memiliki jasa yang banyak juga.

"Jasanya ini luar biasa besar dan bangsa ini beruntung sekali punya ulama-ulama besar yang sudah nyata memberikan kontribusi, yang sudah nyata memberikan bantuan supaya bangsa ini menjadi lebih kuat," ujarnya.

Irfan berharap Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia bisa membuat umat menjadi lebih paham dan menghargai betapa besar jasa para ulama. Semoga ensiklopedia ini membuat orang-orang menjadi tidak semena-mena melecehkan dan menghina para ulama.

Ensiklopedia ini bisa untuk pengingatkan umat untuk terus menerus menempatkan ulama pada posisi yang terhormat. Karena jasa para ulama sudah sangat nyata, salah satunya ormas yang mereka dirikan sekarang dapat menyerap banyak tenaga kerja.

"Belum lagi kita berbicara (jasa ulama) dari sisi non materi seperti sisi spiritual, sisi ideologi dan ulama inilah bentengnya, bayangkan kalau tidak ada ormas-ormas yang dibangun oleh para ulama, kira-kira seperti apa wajah ideologi yang akan dianut oleh bangsa kita hari ini, mungkin mereka menjadi sangat liberal dan menjadi sangat kering dari spiritualitas," ujarnya.

Irfan mencontohkan negara yang tidak punya peran ulama yang cukup besar. Negera tersebut secara fisik dan ekonomi terlihat baik, tapi masyarakatnya begitu mudah bunuh diri dan mudah terjerumus narkoba serta mudah putus asa karena rapuh.

"Memang dari luarnya atau kemasannya luar biasa, ekonominya maju dan teknologi canggih. Tapi dari sisi softwarenya (SDM) lemah karena tidak ada benteng atau pilar ulama yang membuat masyarakat ini menjadi kuat," kata Irfan.

Bedah Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Prof Mohammad Baharun sebagai Ketua Tim Penulis Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia, Hartono Limin sebagai Ketua Yayasan Amanah Kita sekaligus Penerbit Ensiklopedia Ulama Terpilih Indonesia, Habib Luthfi bin Yahya sebagai Ra'is 'Am Jam'iyah Ahlu Thariqah al Mu'tabarah an Nahdiyah, dan Ustaz Rakhmad Zailani Kiki sebagai pembawa acara bedah ensiklopedia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement