REPUBLIKA.CO.ID, MAGELANG -- Kelompok Tani Sri Rejeki di lereng Gunung Merbabu Dusun Dakawu, Desa Banyusidi, Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melakukan panen raya bawang merah. Panen dilakukan bersama Bupati Magelang Zaenal Arifin.
Ketua Kelompok Tani Sri Rejeki, Sumar mengapresiasi bantuan yang telah diberikan pemerintah untuk pengembangan bawang merah. Dengan bantuan itu kelompoknya mampu melakukan panen raya bawang merah dengan hasil yang baik dan maksimal.
Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Pertanian dan Pangan terus berupaya mengembangkan sektor pertanian. Salah satunya dengan memfasilitasi pengembangan kawasan bawang merah seluas 5 hektare melalui APBD Tahun 2020 di Dusun Dakawu, Desa Banyusidi, Kecamatan Pakis.
Sumar melaporkan rata-rata per hektare lahan mampu menghasilkan 21 ton bawang merah. Hasil panen tersebut telah mencapai target untuk penanaman bawang merah.
Ke depan, katanya kelompoknya akan mengembangkan lahan pertanian bawang merah dari 5 hektare menjadi 8 hektare."Tentu ini sangat membantu sekali para petani bawang merah di Dusun Dakawu terutama dalam meningkatkan kesejahteraan petani," katanya.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan ke depan akan terjadi pertarungan pangan. Menurut dia, sumber daya alam menjadi hal yang penting untuk lebih diperhatikan, dijaga serta dirawat salah satunya adalah ketersediaan air.
Menurut dia Kabupaten Magelang memiliki potensi pengembangan yang cukup besar khusus komoditas hortikultura seperti bawang merah, bawang putih, cabai merah, cabai keriting dan lainnya.
"Dinas Pertanian tahun 2020 telah mengembangkan hampir 92 hektare tanaman bawang merah. Kami berharap ke depan bisa dikembangkan secara swadaya oleh kelompok tani untuk menunjang kesejahteraan, karena harganya pun cukup baik dan bersahabat bisa sampai Rp18.000 per kilogram," katanya.
Ia menyampaikan tanaman bawang merah ini sangat cocok tumbuh di dataran dengan ketinggian ketinggian 0-1.000 meter di atas permukaan laut.