Ahad 14 Mar 2021 20:11 WIB

Masyarakat Kudus Diminta Membeli Produk UMKM Lokal

Pemkab Kudus menggelar pasar rakyat yang khusus menjual produk UMKM lokal.

Perajin melakukan proses pewarnaan pada kain batik di Desa Gribig, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (30/9/2020). Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diajak untuk mencintai produk lokal dengan membeli produk-produk buatan masyarakat.
Foto: YUSUF NUGROHO/ANTARA
Perajin melakukan proses pewarnaan pada kain batik di Desa Gribig, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (30/9/2020). Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diajak untuk mencintai produk lokal dengan membeli produk-produk buatan masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Masyarakat di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, diajak untuk mencintai produk lokal dengan membeli produk-produk buatan masyarakat. Hal ini guna mendukung pengembangan UMKM agar tetap bangkit di tengah pandemi Covid-19.

"Jika didata, ternyata banyak produk yang dihasilkan oleh masyarakat lokal. Tidak ada salahnya memprioritaskan pembelian produk lokal sebelum memilih produk lain agar pelaku usaha di Kudus juga semakin maju," ujar Pelaksana tugas Bupati Kudus Hartopo di sela-sela meresmikan Pasar Muria Indah di Desa Gondangmanis, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Ahad (14/3).

Baca Juga

Demikian halnya, masyarakat yang bermukim di kompleks Perumahan Muria Indah Kudus, ketika sudah ada yang bisa menyediakan produk kebutuhan sehari-hari, tentunya bisa didukung dengan membelinya sehingga secara tidak langsung ikut meningkatkan pertumbuhannya. Keuntungan lainnya, semua kebutuhan rumah tangga bisa dipenuhi sehingga tidak perlu pergi ke luar kompleks karena semua sudah tersedia.

Bentuk kreativitas warga seperti ini, lanjut dia, pantas didukung karena bertujuan meningkatkan ekonomi kerakyatan secara mandiri tanpa harus membebebani APBD."Agar semakin berkembang, bisa dikelola BUMDes sehingga bisa menjadi pemasukan warga untuk kepentingan bersama," ujarnya.

Karena masih masa pandemi, maka pasar tersebut bisa diujicoba setiap dua bulan sekali. Jika berjalan lancar, termasuk kepatuhan protokol kesehatannya bisa ditingkatkan menjadi empat atau lima kali sebulan.

Ketua Panitia Pasar Muria Indah Gondangmanis Bambang Sudiantoro menambahkan bahwa pelaksanaan pasar rakyat ini melibatkan anggota karang taruna, setelah sempat terhenti beberapa tahun kemudian dihidupkan kembali dengan konsep yang lebih baru."Dibuat lebih meriah sehingga semua potensi usaha yang ada mendapatkan kesempatan untuk berjualan. Meskipun pandemi harapannya pelaku usaha tetap eksis," ujarnya.

Jumlah gerai yang disediakan untuk menampung warga dari 17 Rukun Tetangga (RT) mencapai 53 tempat berjualan. Harapannya, pasar tersebut juga menjadi media promosi sehingga warga Desa Gondangmanis tidak perlu jauh-jauh membeli kebutuhan rumah tangganya, ketika warga desa setempat juga menjualnya.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement