Senin 04 Aug 2025 17:40 WIB

UMKM Masih Terkendala Akses Dana, Apindo Sarankan Hal Ini

UMKM Indonesia masih jauh dari optimal dalam akses pasar dan ekspor global.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani membuka acara APINDO Expo dan UMKM Fair 2025 dalam rangkaian acara Rakerkornas di Hotel El Royale, Kota Bandung, Senin (4/8/2025).
Foto: M Fauzi Ridwan.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Shinta Kamdani membuka acara APINDO Expo dan UMKM Fair 2025 dalam rangkaian acara Rakerkornas di Hotel El Royale, Kota Bandung, Senin (4/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan sebanyak 51 persen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih mengalami kesulitan dalam mengakses pembiayaan. Sementara itu, 80 persen UMKM masih bergantung pada modal pribadi.

Sebanyak 7 persen UMKM Indonesia baru terhubung dengan rantai pasok domestik, sedangkan hanya 4,1 persen UMKM yang mengakses global value chain. Ekspor UMKM Indonesia pun masih berada pada angka 15,7 persen, jauh di bawah Singapura (41 persen) dan Thailand (29 persen).

Baca Juga

“UMKM masih menghadapi tantangan struktural untuk naik kelas dan menembus pasar global,” ucap Ketua Apindo, Shinta W. Kamdani, di sela-sela acara Apindo Expo dan UMKM Fair 2025 di Hotel El Royale, Senin (4/8/2025).

Kesenjangan yang terjadi, kata Shinta, bukan hanya terkait kapasitas, tetapi juga mencakup masalah akses, keterhubungan, dan kolaborasi lintas sektor yang belum optimal.

Ia menuturkan, UMKM Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga daya tahan ekonomi nasional, termasuk dalam kondisi krisis. Shinta menyebut UMKM dapat menciptakan dan menyerap tenaga kerja hingga 97 persen secara nasional, serta menopang produktivitas dengan kontribusi 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).

Pada momen Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional ke-XXXIV di Bandung, Shinta mengajak pemerintah, pelaku UMKM, masyarakat, korporasi, dan akademisi untuk bersama-sama membangun ekosistem agar UMKM dapat naik kelas. Ia menyebut terdapat 34 booth yang diisi oleh pengusaha UMKM anggota Apindo.

Para pengusaha UMKM yang mengikuti pameran bergerak di bidang kerajinan tangan, kuliner, fesyen, batik, dan produk lokal lainnya. Terdapat pula workshop tematik, pelatihan, hingga diskusi kebijakan.

 

photo
Ketua Umum APINDO, Shinta W Kamdani (ketiga dari kanan) - (Dok Republika)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement